benuanta.co.id, NUNUKAN – Akses jalan putus akibat banjir dari Long Layu ke Long Bawan menyebabkan distribusi sembako ke Kecamatan Krayan Selatan terkendala. Saat ini, Krayan Selatan hanya bisa mengandalkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) udara yang mengirimkan sembako dari Kota Tarakan ke Long Layu satu kali seminggu dengan kapasitas 500 kilogram.
Hal itu disampaikan, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, Sabri melalui Bidang Perdagangan DKUKMPP Nunukan, R. Dior Frames mengungkapkan faktor cuaca turut enyebabkan ketidakpastian dan kekurangan stok.
Selain itu, pengiriman sembako juga terkendala oleh kebijakan ketat di perbatasan. Barang kawalan atau sembako asal Malaysia tidak diizinkan masuk ke Indonesia. Meskipun ada beberapa barang yang dapat masuk sesuai peraturan, perdagangan lintas batas menjadi hambatan tersendiri bagi distribusi sembako ke Krayan.
Beberapa barang sembako di Krayan Selatan juga mengalami kenaikan harga. Harga gula, yang sebelumnya hanya Rp 22.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 28.000. Begitu juga dengan minyak goreng yang sebelumnya Rp 22.000 per liter, kini mencapai Rp 28.000, tepung dari harga normal Rp 20.000 menjadi Rp 26.000 per kilogram, dan telur yang harganya melonjak dari Rp 80.000 menjadi Rp 120.000 per rak. Tidak hanya sembako, harga bensin eceran juga mengalami kenaikan dari Rp 18.000 menjadi Rp 20.000 per liter.
“Selain faktor cuaca yang sering berubah-ubah, diperketatnya barang kawalan dari Malaysia juga sangat mempengaruhi ketersediaan stok sembako di Krayan Selatan,” kata R. Dior Frames, Selasa (11/2/2025).
DKUKMPP Nunukan berkomitmen untuk terus memantau dan mencari solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan ini agar ketersediaan sembako tetap terjaga untuk masyarakat di wilayah Krayan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Endah Agustina