benuanta.co.id, TARAKAN – Pimpinan dan anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan mengadakan kunjungan kerja ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan pada Selasa, 11 Februari 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam penanganan bencana banjir dan tanah longsor yang semakin sering terjadi di wilayah Kota Tarakan.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai program dan kegiatan yang telah dilakukan BPBD Kota Tarakan terkait mitigasi dan penanganan bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daeeah Kota Tarakan, Yonsep, menyampaikan bahwa bencana alam, khususnya tanah longsor, terus meningkat setiap tahunnya.
“Pada Januari kemarin saja, terjadi tanah longsor di dua puluh tujuh titik, hampir di seluruh kecamatan. Namun, jumlah personel kami terbatas. Saat ini, personel lapangan hanya dua belas orang, sementara idealnya setiap kecamatan membutuhkan sepuluh personel, sehingga total empat puluh personel,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti kebutuhan sarana dan prasarana yang masih minim. Ia menyebut, pihaknya membutuhkan setidaknya satu unit ekskavator mini untuk mempermudah proses evakuasi dan operasional di lapangan.
“Idealnya, setiap kecamatan memiliki satu ekskavator mini, tetapi dengan kondisi saat ini, kami hanya meminta satu unit saja. Selain itu, kami terus berinovasi seperti melalui mitigasi dan penggunaan media sosial sebagai sarana informasi dan edukasi bagi masyarakat,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kota Tarakan, Edi Patanan, mengatakan bahwa pihaknya akan mencari solusi bersama. “Tentunya, ini berkaitan dengan anggaran. Catatan-catatan yang ada akan kami diskusikan di DPRD dan kemudian dibawa ke wali kota untuk menemukan solusi terbaik,” ujar Edi.
Edi juga mengimbau masyarakat Kota Tarakan untuk tidak membangun rumah di area rawan longsor, seperti di atas atau di bawah bukit.
“Hal ini memerlukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami risiko membangun rumah di kawasan tersebut,” jelasnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergi antara DPRD dan BPBD dalam mengatasi permasalahan bencana yang kian kompleks di Kota Tarakan. (*)
Reporter: Charles J
Editor: Yogi Wibawa