Cegah Leptospirosis, Puskesmas Gunung Lingkas Kembali Bagikan Perangkap Tikus ke Masyarakat

benuanta.co.id, TARAKAN – Puskesmas Gunung Lingkas terus menjalankan program pembagian perangkap tikus sebagai upaya pencegahan leptospirosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dari urine tikus. Program ini telah berjalan beberapa kali diberbagai wilayah Tarakan, dan kali ini pembagian akan dilakukan di Lingkas Ujung.

Langkah ini diambil setelah adanya kasus seorang anak di Lingkas Ujung yang datang ke puskesmas pada November lalu dengan keluhan demam dan nyeri otot. Diketahui, anak tersebut memiliki riwayat digigit tikus berkali-kali saat tidur.

Baca Juga :  Polres Tarakan Siapkan Layanan Parkir Inap bagi Pemudik

“Pasien sempat kami berikan antibiotik dan disarankan untuk cek darah. Namun, malam harinya, pasien dirujuk ke rumah sakit dan ternyata penyakitnya bukan karena leptospirosis. Saat ini, pasien sudah sembuh,” ujar Ekanita Ginting, pihak Puskemas Gunung Lingkas (10/2/2025).

Meskipun kasus tersebut bukan leptospirosis, puskesmas tetap melakukan survei di Lingkas Ujung sebagai langkah kewaspadaan. Penyakit ini menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi urin tikus, terutama di daerah yang sering mengalami genangan atau banjir.

Baca Juga :  Data Kependudukan Lambat Diperbaharui, Penyaluran Bantuan Jaminan Kesehatan di Tarakan Terganggu?

Seorang warga Lingkas Ujung menyambut baik program ini dan merasa lega dengan langkah puskesmas dalam menangani permasalahan tikus di lingkungan mereka.

“Pembagian ini biar mencegah, karena kemarin anak tetangga sempat kena,” ujar Rusna (9/2/2025).

Panitia pembagian perangkap tikus dari puskesmas juga menegaskan pentingnya program ini untuk menjaga kesehatan masyarakat.

“Kami rutin melakukan pemantauan karena Tarakan pernah mencatat kasus leptospirosis hingga menyebabkan kematian. Tahun 2024 lalu tepatnya bulan November, syukurnya baru ada satu kasus gigitan tikus yang dilaporkan,” ujarnya.

Baca Juga :  Baznas Tarakan Targetkan Penerimaan Zakat, Infak dan Sedekah Tahun 2025 Rp 8 Miliar

Setelah perangkap dipasang, dua hari kemudian petugas akan melakukan panen tikus yang terperangkap. Tikus-tikus tersebut akan dibedah dan diperiksa apakah membawa bakteri Leptospira atau tidak.

Program ini akan terus berjalan diberbagai wilayah Tarakan hingga ada instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat. (*)

Reporter: Nurul Auliyah

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *