benuanta.co.id, TARAKAN – Setelah resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Wali Kota Tarakan terpilih untuk periode 2025-2030, Khairul bersama Wakil Wali Kota terpilih, Ibnu Saud, mulai menyiapkan berbagai agenda prioritas dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Salah satu program utama yang akan segera direalisasikan adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Khairul menegaskan program MBG merupakan bagian dari kebijakan nasional yang telah dijanjikan dalam kampanye. Oleh karena itu, pihaknya telah menggelar koordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Tarakan untuk memastikan program ini berjalan sesuai rencana.
“Ini bagian dari program nasional yang sudah kami janjikan. Setelah pelantikan nanti, kami akan mengecek lebih detail agar program ini dapat berjalan optimal sesuai arahan yang sudah saya sampaikan ke OPD beberapa waktu lalu,” ungkapnya, Jumat (7/2/2025).
Selain MBG, Khairul juga menekankan beberapa program prioritas lainnya akan segera dijalankan dalam 100 hari pertama.
“Kami berharap implementasi program-program ini bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan sosial,” pungkasnya.
Salah satu siswa SMPN 12 Tarakan, Dimas, menyambut baik program makan bergizi gratis ini. Ia berharap program ini benar-benar bisa terlaksana di sekolahnya agar semua siswa mendapatkan asupan makanan sehat setiap hari.
“Kadang saya ke sekolah tanpa sarapan karena terburu-buru. Kalau ada program ini, pasti sangat membantu supaya bisa lebih fokus belajar,” katanya.
Senada dengan itu, seorang ibu rumah tangga, Junianti, yang memiliki dua anak usia sekolah dasar juga mengaku antusias dengan kebijakan ini. Menurutnya, program MBG akan sangat membantu meringankan beban keluarga, terutama bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
“Kalau benar-benar terealisasi, ini bisa jadi solusi bagi orang tua yang kesulitan memberikan bekal makanan sehat untuk anak-anaknya,” ujarnya.
Di sisi lain, beberapa masyarakat masih menunggu realisasi konkret dari janji kampanye tersebut. Salah seorang guru SD, Ahmad, menyampaikan harapannya agar pemerintah memastikan kualitas makanan yang diberikan sesuai dengan standar gizi yang diperlukan anak-anak.
“Yang penting bukan sekadar gratis, tapi juga harus bergizi dan diawasi dengan baik. Pastinya kita sangat menunggu realisasinya, mengingat di Nunukan saja sudah berjalan,” tegasnya.
Salah satu pedagang makanan di Kelurahan Karang Balik, Shopiah, juga berharap agar program ini tetap melibatkan usaha kecil seperti warung makan atau katering lokal.
Menurutnya, jika dikelola dengan baik, program ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bisa membantu perputaran ekonomi masyarakat. “Kalau bisa, makanan yang disediakan juga berasal dari UMKM lokal supaya ekonomi warga ikut terbantu,” tandasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Ramli