Wisata Edukasi Balai Adat Tidung Tarakan, Pelestarian Budaya dengan Sentuhan Modern

benuanta.co.id, TARAKAN – Balai Adat Tidung di Kota Tarakan terus menjadi destinasi wisata budaya yang menarik perhatian masyarakat, khususnya pelajar. Dengan mengusung konsep edukasi dan pelestarian budaya, balai adat ini menawarkan pengalaman langsung untuk mengenal budaya Tidung, salah satu suku asli Kalimantan Utara.

Pengelola Balai Adat Tidung Muhammad Evan Erlangga, menjelaskan tempat ini beroperasi setiap hari mulai pukul depan pagi hingga setengah empat sore. Retribusi masuk sangat terjangkau, hanya lima ribu rupiah untuk dewasa maupun anak-anak.

Baca Juga :  Waduh! BBM di SPBU Ladang Diduga Tak Sesuai Standar, Ombudsman Minta Pertamina Evaluasi

“Kami juga menyediakan tenaga kebersihan, keamanan, dan pemandu wisata. Ke depannya, kami sedang mengupayakan teknologi virtualisasi video untuk memberikan pengalaman yang lebih modern dan interaktif bagi pengunjung,” ujarnya, Sabtu (8/2).

Kunjungan dari kelompok pelajar menjadi salah satu fokus utama balai adat ini. Sindi, seorang guru dari SDN 010 Selumit, membawa 50 siswa untuk mempelajari budaya dan bahasa Tidung.

“Aktivitas yang dilakukan di sini mengenal benda-benda budaya, ruangan-ruangan, alat musik, dan lain sebagainya. Fasilitas yang ada sangat baik, cukup lengkap, dan terawat. Kami juga dilayani dengan sangat baik,” kata Sindi.

Baca Juga :  DKUKMP Tarakan Sebut Kewenangannya Sebatas Tera Alat Ukur

Namun, ia juga memberikan masukan agar balai adat ini semakin berkembang. “Mungkin perlu ditambah aktivitas budaya Tidung itu sendiri, seperti tari Jepen, praktik berbahasa Tidung, atau lomba-lomba yang dikemas lebih menarik. Hal ini penting, terutama untuk anak-anak zaman sekarang yang hanya mengetahui budaya secara teori, tapi tidak bisa mengimplementasikannya,” tambahnya.

Balai Adat Tidung memang tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai ruang edukasi untuk melestarikan budaya lokal. Dengan rencana pengembangan teknologi virtualisasi video dan berbagai masukan dari pengunjung, balai adat ini diharapkan mampu menjadi pusat pelestarian budaya sekaligus menarik lebih banyak pengunjung.

Baca Juga :  Polisi Olah TKP Penemuan Mayat di Lingkas Ujung

Pelestarian budaya lokal melalui wisata edukasi ini menjadi langkah penting dalam memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda, sembari memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung. (*)

Reporter: Charles J
Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *