Brigade Pangan Nunukan Siap Tingkatkan Swasembada Pangan

benuanta.co.id, NUNUKAN – Setelah dilantik sebagai Brigade Pangan, pihak pengurus Brigade Pangan Kabupaten Nunukan kini siap bekerja sama dengan pemilik lahan melalui sistem kemitraan. Langkah awal yang telah dilakukan adalah menyusun perjanjian kerja atau MoU antara pengurus Brigade Pangan dan pemilik lahan.

Sambil menunggu lahan-lahan yang sudah bertahun-tahun tidak dikelola, tim optimalisasi lahan akan membuka dan mengelola lahan tersebut, sehingga Brigade Pangan dapat langsung bekerja untuk menyiapkan lahan hingga siap tanam, merawat, hingga memanen tanaman padi.

Pendamping Brigade Pangan, Kabupaten Nunukan, Arsih Rahmawati menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk mencapai swasembada pangan yang diharapkan oleh pemerintah.

“Kami memiliki target untuk membuka sekitar 4 ribu hektare lahan di seluruh Kabupaten Nunukan, dengan sekitar 200 hektare berada di wilayah Nunukan Selatan. Lahan-lahan ini akan kami tanami padi, dan kami berharap dapat melakukan tiga kali panen dalam setahun,” kata Arsih Rahmawati, kepada beuanta.co.id, Jumat (7/1/2025).

Baca Juga :  Terhimpit di Antara Badan Kapal Malindo, Satu Korban Meninggal Dunia

Selain itu, hasil dari panen padi ini akan dijual ke Bulog atau bekerja sama dengan organisasi penggilingan padi yang ada di seluruh Indonesia untuk membeli gabah. Hal ini dilakukan mengingat saat ini belum ada standar harga gabah di tingkat petani.

Pemerintah telah mengeluarkan standar harga gabah, yang ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram, dan menginstruksikan pihak terkait untuk membeli gabah sesuai dengan harga tersebut.

Dia juga menekankan pentingnya pemanfaatan peluang yang ada. Meskipun tantangan di lapangan cukup berat, dia berharap Brigade Pangan dapat memaksimalkan potensi lahan yang ada untuk meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Nunukan.

Baca Juga :  Pemberdayaan 120 PMI Purna di Nunukan, BP3MI Kaltara Fokus pada Wirausaha

“Kami akan betul-betul memanfaatkan kesempatan ini agar swasembada pangan dapat tercapai, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” tambahnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan Kabupaten Nunukan dapat menjadi salah satu daerah yang mandiri dalam hal ketahanan pangan, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Selain itu, Pendamping Brigade Pangan wilayah Sebatik, Zamsir, menjelaskan bahwa setiap Brigade Pangan di berbagai wilayah memiliki luas lahan yang berbeda-beda, tergantung pada kemampuan lokasi yang ada. Di beberapa daerah, luas lahan yang dikelola dapat mencapai antara 100 hingga 300 hektare, namun di wilayah Sebatik, satu Brigade Pangan bisa mengelola hingga 300 hektare lahan.

“Memang disarankan, jika luas lahan yang dikelola sudah mencapai 300 hektare, maka sebaiknya dibuat dua kelompok Brigade Pangan. Hal ini agar tidak terlalu berat bagi anggota Brigade Pangan, mengingat jumlahnya hanya 15 orang. Semakin luas lahan yang dikerjakan, tentu akan semakin sulit untuk dikelola dengan jumlah anggota yang terbatas,” kata Zamsir.

Baca Juga :  Tekankan Keselamatan Penumpang pada Angkutan Mudik Lebaran 

Zamsir juga menambahkan, bahwa pembagian kelompok Brigade Pangan ini juga akan mempermudah penggunaan alat-alat mesin pertanian (alsintan) yang diperlukan. “Jika lahan terbagi menjadi dua kelompok, penggunaan alsintan juga akan lebih banyak, sehingga proses kerja akan lebih efisien dan optimal,” ungkapnya.

Dengan pembagian tugas yang lebih terstruktur dan efisien, diharapkan program Brigade Pangan dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang maksimal dalam upaya mewujudkan swasembada pangan. (*)

Reporter:  Darmawan

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *