Penanganan TBC Nunukan Ditargetkan Pencapaian Terbaik

benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Nunukan mencatat hasil penanganan Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2023, serta target yang telah ditetapkan untuk tahun 2024. Upaya serius dan berkelanjutan dalam mengendalikan penyakit menular ini menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.

Pada tahun 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan menargetkan penanganan 4.045 orang terduga TBC, namun hanya berhasil mendeteksi 1.492 orang atau 36,89% dari target yang ditetapkan. Angka ini mencerminkan tantangan yang masih dihadapi dalam proses identifikasi dan pengobatan TBC di lapangan. Meskipun demikian, tim medis dan petugas kesehatan terus bekerja keras untuk menurunkan angka penularan TBC, mengingat besarnya dampak kesehatan masyarakat akibat penyakit ini.

Dalam upaya penanganan, dari 1.492 orang yang terduga TBC, target penanganannya adalah sebanyak 832 orang. Dari jumlah tersebut, 399 orang terdeteksi sensitif terhadap obat, sedangkan 6 orang di antaranya teridentifikasi sebagai pasien dengan resistensi obat, yang mengharuskan pengobatan lebih lama dan lebih kompleks. Hal ini memperpanjang durasi perawatan dan menjadi tantangan tersendiri bagi petugas medis dan pasien itu sendiri.

Baca Juga :  Alokasi Dana BTT Rp490 Juta Bangun Jembatan Alternatif di Krayan Selatan

Secara keseluruhan, total penanganan TBC positif pada tahun 2023 tercatat sebanyak 405 orang, dengan persentase pencapaian sebesar 48,68% dari target. Meskipun belum mencapai angka yang diharapkan, pencapaian ini menunjukkan adanya upaya yang serius dalam penanggulangan penyakit TBC di Kabupaten Nunukan.

Tingkat keberhasilan pengobatan TBC pada tahun 2023 juga menunjukkan hasil yang positif, yakni sebanyak 285 orang berhasil sembuh. Namun, meskipun ada pencapaian tersebut, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, termasuk 12 orang yang meninggal dunia akibat komplikasi TBC, 42 orang yang putus berobat, dan 3 orang yang memutuskan untuk pindah pengobatan ke fasilitas kesehatan lain.

Melihat hasil dan evaluasi penanganan TBC pada tahun 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan mengantisipasi tantangan yang lebih besar di tahun 2024. Pada tahun ini, Dinas Kesehatan ditargetkan untuk menangani 4.400 orang dengan kasus terduga TBC. Sampai dengan akhir Januari 2024, pihak Dinas Kesehatan telah mendeteksi 1.577 orang terduga TBC, yang setara dengan pencapaian 35,84% dari target yang ditetapkan.

Baca Juga :  Pemda Nunukan Kawal Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih pada 20 Februari

Dari total 1.577 orang terduga TBC, pihak Dinas Kesehatan menargetkan penanganan sebanyak 905 orang. Dari jumlah tersebut, 431 orang ditemukan sensitif terhadap obat, sementara 10 orang teridentifikasi sebagai pasien dengan resistensi obat. Seperti pada tahun sebelumnya, pengobatan untuk pasien dengan resistensi obat membutuhkan waktu yang lebih lama dan perawatan yang lebih intensif.

Secara keseluruhan, penanganan TBC positif di tahun 2024 mencapai 441 orang, dengan pencapaian 48,71% dari target yang diharapkan. Angka ini sedikit lebih tinggi dari tahun 2023, meskipun masih ada sejumlah tantangan dalam proses penanggulangan penyakit menular ini.

Keberhasilan pengobatan TBC pada tahun 2024 menunjukkan perkembangan yang positif, dengan sebanyak 303 orang berhasil sembuh. Namun, kasus kematian tetap terjadi, dengan 26 orang meninggal dunia akibat komplikasi TBC, sementara 27 orang putus berobat, dan 11 orang lainnya memilih untuk pindah pengobatan ke fasilitas kesehatan lain.

Menurut Nurmiati, Bidang Penelaah Teknis Kebijakan di Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nunukan, pihaknya sangat fokus pada upaya peningkatan keberhasilan pengobatan TBC, yang pada tahun 2024 tercatat mencapai 83%. Keberhasilan pengobatan ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, baik dari segi identifikasi kasus, ketersediaan obat, maupun kepatuhan pasien terhadap pengobatan jangka panjang.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Nunukan Ajak GOW Nunukan Kolaborasi Bangun Daerah

Meskipun pencapaian penanganan TBC pada tahun 2023 dan 2024 menunjukkan adanya upaya yang cukup baik, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan mengakui masih terdapat beberapa tantangan besar yang harus diatasi. Salah satu tantangan utama adalah rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan dini dan pengobatan tuntas bagi penderita TBC. “Selain itu, keterbatasan fasilitas kesehatan di beberapa daerah terpencil juga menjadi kendala dalam menjangkau semua pasien yang membutuhkan perawatan,” kata Nurmiati, kepada benuanta.co.id, Selasa (4/2/2025).

Dalam menghadapi hal ini, Dinas Kesehatan terus berupaya untuk melakukan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai gejala TBC dan pentingnya pengobatan yang tepat waktu. Selain itu, peningkatan akses layanan kesehatan melalui program pemeriksaan rutin dan distribusi obat juga menjadi prioritas untuk mempercepat penanganan TBC di masyarakat. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Nicky Saputra 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *