benuanta.co.id, TARAKAN – Isu juru parkir (Jukir) liar semakin marak di beberapa kawasan strategis Kota Tarakan. Kondisi ini menimbulkan keluhan dari masyarakat dan pengguna jalan.
Berdasarkan hasil penelusuran awak media benuanta.co.id, banyak jukir yang mengaku bekerja tanpa izin resmi. Mereka menawarkan jasa parkir di lokasi yang tidak seharusnya, dan memungut biaya parkir.
Keberadaan jukir liar meresahkan masyarakat. Bahkan ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Seperti di area tempat-tempat keramaian jukir liar ini pun hadir.
Seorang warga, Khairul Insani, yang sering melintas dan berbelanja di bilangan Pangeran Diponegoro Sebengkok mengungkapkan rasa tidak nyaman adanya jukir liar.
“Saya merasa tidak nyaman saat ada petugas yang meminta uang parkir tanpa ada tanda pengenal resmi, terlihat seperti orang gangguan jiwa, sambil membawa kantong plastik berisi lem,” ujarnya.
Penyebab utama maraknya petugas parkir liar diduga rendahnya pengawasan dari pihak pengelola di Tarakan dan kurangnya tindakan tegas terhadap praktik ilegal tersebut. Banyak oknum petugas yang beroperasi tanpa izin resmi dan memanfaatkan celah minimnya pengawasan di beberapa titik ramai.
Terpisah, Kabid ILLAJ Dinas Perhubungan Kota Tarakan, Mohdi, menyatakan mereka akan menyelidiki dan memantau keberadaan petugas parkir liar ini. “Kami berkomitmen untuk menindak tegas praktik parkir liar yang merugikan masyarakat. Pengawasan dan penertiban akan segera diperketat,” jelasnya, Selasa (4/2).
Masyarakat dihimbau untuk tidak membayar parkir kepada oknum juru parkir yang tidak memiliki izin resmi. Disisi lain, masyarakat berharap agar solusi yang diberikan bisa lebih efektif, seperti penyediaan petugas parkir yang terlatih. Masyarakat juga berharap agar pengawasan lebih ketat untuk meminimalisir praktik jukir liar.
Dengan adanya langkah konkret dari pihak berwenang dan kesadaran dari masyarakat, diharapkan masalah petugas parkir liar di Kota Tarakan dapat segera teratasi, menciptakan suasana yang lebih tertib dan nyaman di masyarakat. (*)
Reporter: Charles J
Editor: Editor
Sikap ini dapat membenturkan masyarakat dengan para jukir tsb. Seyogyanya mereka diterbitkan oleh pemerintah (dishub+satpol pp)