Ekspor Melalui Pelabuhan di Kaltara pada Desember 2024 Sebanyak US$ 158,30 Juta

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Ekspor barang melalui pelabuhan di Kalimantan Utara pada Desember 2024 mengalami peningkatan sebesar 24,74 persen dibanding November 2024, yaitu dari US$ 126,91 juta menjadi US$ 158,30 juta.

kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara Mas’ud Rifa’i mengatakan, komoditi ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Utara pada Desember 2024 seluruhnya merupakan komoditi barang non migas.

“Nilai ekspor non migas periode Januari-Desember 2024 mencapai US$ 2.564,41 juta atau turun sebesar 10,39 persen dibanding periode Januari-Desember 2023,” ucap Mas’ud sapaannya Senin, (3/1/2025)

Mas’ud menyebutkan leningkatan ekspor Desember 2024 dibandingkan dengan November 2024 disebabkan oleh meningkatnya ekspor kelompok barang non migas, hasil tambang naik 28,84 persen,hasil industri mengalami peningkatan sebesar 12,32 persen, gas alam naik 56,55 persen, dan hasil pertanian naik sebanyak 6,79 persen.

“Dari total ekspor asli Kalimantan Utara, sebagian dilakukan ekspor melalui pelabuhan di luar Kalimantan Utara pada Desember 2024, yaitu mencapai US$ 5,37 juta. Tiga provinsi lain terbanyak yaitu Jawa Timur sebesar US$ 5,02 juta, Sulawesi Selatan sebesar US$ 0,35 juta, dan DKI Jakarta sebesar US$ 0,001 juta,” sebutnya.

Baca Juga :  Jumlah Pesawat Berangkat dari Bandara di Kaltara Capai 616 Unit pada Desember

Adapun lima negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di  Kalimantan Utara pada Desember 2024 adalah Negara China, Japan, Philippines, Republic of Korea, dan Bangladesh dengan nilai masing-masing mencapai US$ 61,95 juta, US$ 26,30 juta, US$ 25,58 juta, US$ 22,84 juta, dan US$ 4,61 juta.

“Peranan ke-lima negara tersebut dalam ekspor  Kalimantan Utara mencapai 89,25 persen terhadap total ekspor pada bulan Desember 2024,” jelasnya.

Jika dibandingkan dengan November 2024, beberapa negara tujuan mengalami peningkatan nilai ekspor, yaitu negara China, Japan, Philippines, dan Republic of Korea.

Tak hanya ekspor yang menjadi catatan BPS, Impor Migas dan Non Migas turut menjadi perhatian, di  Kalimantan Utara pada Desember 2024 mengalami peningkatan bila dibanding November 2024, yaitu naik sebesar 48,68 persen atau menjadi US$ 83,55 juta.

Baca Juga :  Industri Mikro Kecil di Kaltara Capai 5.970 Usaha

Komoditi barang migas tercatat tidak melakukan impor pada Desember 2024. Sedangkan untuk komoditi barang non migas tercatat melakukan impor sebesar US$ 83,55 juta.

“Peningkatan nilai impor pada Desember 2024 disebabkan oleh peningkatan nilai impor komoditi barang hasil industri menjadi sebesar US$ 82,61 juta atau naik 50,35 persen,” tuturnya.

Namun nilai impor hasil tambang turun menjadi sebesar US$ 0,94 juta atau menurun 25,04 persen Adapun hasil pertanian tercatat tidak melakukan transaksi impor pada bulan Desember 2024.

Secara kumulatif bulan berjalan, nilai impor Provinsi Kalimantan Utara periode JanuariDesember 2024 mencapai US$ 923,36 juta dan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 terjadi peningkatan sebesar 34,10 persen.

“Pada Desember 2024, transaksi nilai impor berupa barang migas di Kalimantan Utara tercatat tidak melakukan impor,” kata Mas’ud.

Selain itu Impor produk non migas Kalimantan Utara pada Bulan Desember 2024 yang sebesar US$ 83,55 juta berasal dari Negara China, Singapore, Malaysia, Canada, Sweden, dan Negara Lainnya dengan besaran masing-masing mencapai US$ 66,27 juta, US$ 13,12 juta, US$ 4,05 Juta, US$ 0,10 juta, US$ 0,01 Juta, dan US$ 0,01 Juta.

Baca Juga :  Tanjung Selor pada Januari Alami Inflasi 0,93 Persen

“Jika dibandingkan dengan November 2024, impor non migas pada bulan Desember 2024 mengalami peningkatan sebesar 48,68 persen,” ungkapnya.

Secara kumulatif nilai impor non migas pada periode Januari-Desember 2024 tercatat sebesar US$ 922,62 juta, mengalami peningkatan sebesar 34,53 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023.

“Neraca perdagangan kegiatan ekspor-impor melalui pelabuhan di Kalimantan Utara tetap menunjukan nilai yang positif (surplus). Pada bulan Desember 2024 neraca perdagangan surplus sebesar US$ 74,75 juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 5,71 persen dibanding kondisi November 2024 yang surplus sebesar US$ 70,71 juta,” pungkasnya. (*)

Reporter: Ikke

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *