benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Program dokter terbang yang dijalankan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) kini masih jadi solusi untuk optimalisasi pelayanan kesehatan di wilayah Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) yang ada di Kaltara.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman, mengatakan dengan adanya layanan dokter terbang setiap tahun, tentu menjadi sebuah kebanggan tersendiri dengan terus dialokasikannya anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara.
“Untuk tahun 2025 ini anggaran untuk program dokter terbang dialokasikan sekitar Rp 1,5 miliar dengan tujuan sasaran daerah Malinau dan Nunukan. Karena dua daerah ini yang masuk wilayah perbatasan di Kalimantan Utara ini,” ucapannya Senin (3/2/2025).
Usman menyebutkan, keberadaan dari layanan dokter terbang di wilayah DTPK dinilai sangat membantu masyarakat untuk bisa mengakses secara maksimal, khususnya dari dokter spesialis.
“Masyarakat sangat antusias. Melalui program ini kita turunkan beberapa dokter spesialis, salah satunya yang baru kita ikutkan itu spesialis mata,” kata Usman.
Menurut Usman, kebutuhan masyarakat di wilayah DTPK terhadap layanan dokter terbang ini sangat tinggi, sehingga ini perlu dipertimbangkan untuk tetap diadakan pada tahun-tahun berikutnya.
Tentunya, program ini dilakukan sambil mengoptimalkan fasilitas dan layanan kesehatan yang ada di wilayah DTPK ini. Artinya, keberadaan dari dokter terbang ini merupakan solusi sementara sambil mengoptimalkan fasilitas dan layanan yang ada di wilayah DTPK.
Untuk diketahui, dokter terbang sendiri merupakan salah satu program yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat daerah yang hanya dapat diakses melalui udara atau dengan berjalan kaki. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Yogi Wibawa