benuanta.co.id, NUNUKAN – Pembangunan pelabuhan Sembakung yang telah selesai pada bulan November 2024 lalu resmi diserah terimakan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan dan kini sudah beroperasi.
Pelabuhan ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian wilayah setempat serta meningkatkan kegiatan pelayaran dan logistik. Meskipun demikian, pelabuhan ini masih menghadapi beberapa kendala teknis terkait pemeliharaan pasca-pembangunan.
Kepala Seksi Perasarana Perairan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan Munawir menyampaikan, setelah kontraktor menyelesaikan pembangunan, mereka masih memiliki kewajiban untuk melakukan pemeliharaan selama 365 hari atau satu tahun.
Salah satu permasalahan yang muncul adalah adanya kayu pancang yang belum sepenuhnya dibersihkan dari area perairan. Kayu pancang ini menyebabkan hambatan bagi aktivitas pelabuhan, terutama ketika air surut, karena bagian kayu tersebut terlihat dan menghalangi jalur kapal. Sebaliknya, ketika air pasang, pelabuhan dapat digunakan dengan lancar.
“Ketika air surut pelabuhan tidak dapat digunakan secara optimal, karena masih ada kayu pancang berdiri tegak, tapi jika air banjir atau pasang pelabuhan itu bisa digunakan. Ini masih dilakukan pembersihan,” kata Munawir, kepada benuanta.co.id, Ahad (2/2/2025).
Tim teknis sedang bekerja keras untuk membersihkan kayu pancang tersebut, agar kapal dapat dengan mudah sandar, bahkan saat air dalam kondisi rendah. Proses pembersihan ini diharapkan dapat selesai segera, sehingga pelabuhan dapat beroperasi dengan optimal tanpa kendala.
Masyarakat dan pengguna pelabuhan diminta untuk bersabar selama proses pembersihan ini berlangsung, dan diharapkan masalah ini dapat segera teratasi agar pelabuhan Sembakung dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pihak.
Dai juga menjelaskan pelabuhan Sembakung, yang sebelumnya dibangun menggunakan bahan kayu, kini telah mengalami rehabilitasi besar-besaran dengan mengganti struktur pelabuhan menjadi beton. Rehabilitasi ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi dan manfaat pelabuhan yang vital bagi kegiatan ekonomi dan transportasi wilayah Sembakung.
Sebelum rehabilitasi, pelabuhan Sembakung sering mengalami masalah besar, terutama terkait kondisi cuaca ekstrem. Saat musim banjir, pelabuhan sering terendam air, sementara saat musim kemarau, pelabuhan tersebut malah jauh dari permukaan air, sehingga tidak dapat digunakan dengan optimal. Kondisi ini tentunya sangat mengganggu kegiatan pelayaran dan distribusi barang.
Dengan adanya rehabilitasi menggunakan material beton dan perpanjangan dermaga, pelabuhan kini memiliki kedalaman yang cukup untuk beroperasi sepanjang tahun, meski pada musim kemarau sekalipun. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas pelabuhan, serta memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian lokal.
Peningkatan kualitas pelabuhan Sembakung ini diyakini akan mendukung kelancaran arus barang dan orang, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi kawasan dengan lebih baik. Kini, dengan kondisi pelabuhan yang lebih kokoh dan stabil, diharapkan masalah-masalah sebelumnya dapat teratasi, memberikan solusi jangka panjang bagi pengelolaan pelabuhan tersebut. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa