benuanta.co.id, NUNUKAN – Entah apa yang ada di pikiran Tomi hingga nekat akhiri hidupnya dengan gantung diri. Pemuda 20 tahun itu ditemukan tergantung dengan kondisi tak bernyawa di sealah satu rumah kontrakan di Gang Mente, Jalan Pembangunan RT 10, Kelurahan Nunukan Barat pada Jumat (31/1/2025).
Belakangan diketahui Tomi mengakhiri hidupnya lantaran patah hati ditinggal pujaan hati.
Roy, rekan Tomi berniat mengingatkannya pergi bekerja sekaligus mengambil handphone yang dititipkan Roy kepada Tomi. Namun, saat saksi mengetuk pintu rumah Tomi tidak ada jawaban dan pintu dalam keadaan terkunci. Merasa curiga dan penasaran, Roy mengecek melalui pintu belakang.
“Korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang juga merupakan teman satu kerja korban mengikat rumput laut,” terang Kapolres Nunukan, AKBP Bonifasius Rumbewas melalui Kasi Humas Polres Nunukan, IPDA Zainal Yusuf kepada benuanta, Sabtu (1/2/2025).
Kebetulan, pintu belakang rumah kontrakan itu tidak terkunci. Sehingga memudahkan Roy untuk masuk ke dalam rumah dan bergegas ke dalam kamar. Sontak Roy dibuat kaget dengan kondisi Tomi yang sudah tergantung dengan seutas tali melilit di leher.
“Setelah kita terima laporan itu, sekitar pukul 06.00 wita personel kita langsung ke TKP dan segera melakukan olah TKP dan membawa korban ke RSUD untuk dilakukan Visum,” ungkapnya.
Zainal menyampaikan, dari hasil pemeriksaan korban diduga dengan sengaja mengakhiri hidup dengan cara gantung diri menggunakan tali yang di ikat dilehernya.
Korban nekat mengakhiri hidupnya diduga kuat akibat sakit hati lantaran korban tidak terima dirinya ditinggal pergi oleh kekasihnya.
“Dari hasil pemeriksaan kita, sebelum korban mengakhiri hidupnya ia sempat melakukan video call (VC) dengan kekasihnya dengan sengaja memperlihatkan perbuatannya ingin bunuh diri sesuai dengan hasil percakapan yang didapat di handphone,” jelasnya.
Sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat bercerita jika kekasihnya pergi ke Sebuku meninggalkan rumah.
Diketahui sebelumnya, Tomi dan kekasihnya berinisial NN sempat tinggal serumah di Jalan Pembangunan RT 010 Kelurahan Nunukan Barat sejak Desember 2024 hingga Januari 2025. Namun pada (25/1) lalu, sang pujaan hati pergi meninggalkan rumah dan pergi ke Sebuku.
Zainal mengatakan, saat ini NN hingga saat ini belum diambil keterangannya lantaran nomor handphonenya sudah tidak aktif.
Sementara itu dari hasil visum, berdasarkan keterangan dari dr Reski, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
“Hasil visumnya ada luka bekas tali yang melingkar di leher korban, pada bagian mulut mengeluarkan darah, estimasi meninggal diperkirakan lebih dari 6 jam,” jelasnya.
“Kalau dari pihak keluarga korban menganggap kejadian tersebut adalah sebagai musibah dan sudah mengikhlaskan. Untuk jenazah korban saat ini masih disemayamkan di rumah pamannya di Jalan Kampung Timur, Kelurahan Nunukan Barat,” jelasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Nicky Saputra