benuakaltim.co.id, BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus berupaya memperluas jaringan internet di kampung-kampung. Untuk mencapai program tersebut, 41 menara Base Transceiver Station (BTS) kembali diusulkan ke Kementerian Komunikasi dan Digiatan (Komdigi).
Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Berau, Didi Rahmadi menyebutkan ada 250 titik jaringan internet atau WiFi akan dibangun lagi tahun ini.
“Untuk diketahui bahwa yang diperluas jaringan internetnya di kampung adalah titik. Cakupan area titik ini tidak dapat jauh dari sumber jaringan internet,” ungkapnya Jumat (31/1/2025).
Disampaikan Didi, jangkauan yang masih kecil itu terjadi mengingat besaran bandwidth yang dipakai saat ini hanya sebesar 5 Mbps dan dibagi rata-rata 5 titik. Sehingga, sambung dia untuk jangkauan jaringan terjauh hanya mencapai jarak maksimal 50 meter.
“Terkadang kurang dari 50 meter dari titik jaringan. Jadi, solusi terbaik memang harus membangun tower BTS, sehingga jangkauannya akan semakin luas,” ucapnya.
Meskipun BTS menjadi solusi terbaik, diakui Didi, realisasi pembangunan BTS terasa kurang menggembirakan.
“Pada tahun 2024 lalu, misalnya, dari 43 usulan yang disampaikan ke Kemkomdigi, hanya 2 BTS saja yang terealisasi. Satu di Kampung Kayu Indah, Kecamatan Batu Putih dan 1 di Biduk-biduk. Pemilihan lokasi pembangunan ditentukan langsung oleh Pemerintah Pusat (Kemen KOMDIGI),” tuturnya.
Ditegaskannya, 41 usulan BTS yang belum terealisasi pada 2024 lalu akan diajukan lagi tahun ini.
“Di samping itu terdapat tambahan 250 titik jaringan internet yang diprioritaskan untuk mendukung kegiatan layanan administrasi kampung, pendidikan dan kesehatan,” bebernya.
Tak hanya itu, kata dia ada 250 titik WiFi ini juga dibangun untuk memperluas jaringan internet agar memperkecil area blank spot.
“Berikutnya, digunakan di area publik dalam rangka meningkatkan promosi wisata dan produk unggulan daerah,” tuturnya.
Sampai saat ini, tambah Didi, tidak ada lagi kampung di Berau yang blank spot, mengingat di semua kampung khususnya di kantor pemerintahan sudah dipasang internet gratis.
“Hanya kendala yang kita alami belum ada listrik PLN sehingga operasional kurang maksimal. Karena tidak ada listrik, digunakan solar cell (baterai) yang kemampuannya maksimal 6 sampai 8 jam saja,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Nicky Saputra