benuanta.co.id, TARAKAN – Penanganan kasus dugaan pencabulan di Masjid Jalan Tanjung Pasir Kecamatan Tarakan Timur masih terus bergulir di Satreskrim Polres Tarakan. Namun, sejak dilaporkan pada 21 Januari 2025 lalu, polisi belum mengantongi identitas terduga pelaku.
“Belum ketemu pelakunya. Korbannya diduga 5 (Orang,red), baru kita periksa 3, sisanya belum sempat diperiksa karena berhalangan hadir,” ujar Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra, Jumat (31/1/2025).
Randhya menyebut, kendala dalam mengungkap pelaku lantaran korban tidak mengenal pelaku. Ditambah lagi, minimnya barang bukti seperti CCTV yang tidak berfungsi saat hari kejadian. Diduga, pelaku bukanlah warga sekitar.
“Korban tidak kenal sama pelaku dan CCTV juga tidak ada, itu kendalanya,” sebutnya.
Sejauh ini, polisi baru memeriksa saksi korban dan akan melangkahkan ke pemeriksaan saksi lainnya. Seperti dari pihak pondok pesantren dan masyarakat sekitar.
“Saksi tambahan sudah pasti kami butuhkan keterangannya, tapi kendalanya memang tidak mengenal pelaku. Kita mau meminta keterangan saksi dari masyarakat yang punya warung di sekitar TKP,” tuturnya.
“Kita dalami dulu dan kita mintai keterangannya dulu. Secara berjenjang mungkin” pungkas Randhya.
Diberitakan sebelumnya, Kanit PPA Satreskrim Polres Tarakan, IPDA Riska Aulia Mahatmi mengatakan, dari ketiga korban yang telah diperiksa, dua diantaranya mendapatkan pencabulan secara langsung. Sementara satu korban terkena dampak dari pencabulan tersebut.
Diketahui, ketiga korban mendapatkan pencabulan dari seseorang yang tidak dikenal saat tengah tertidur di salah satu masjid di Jalan Tanjung Pasir sekira pukul 02.00 WITA pada Jumat, 17 Januari 2025. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Nicky Saputra