benuanta.co.id, TARAKAN – Di tengah kondisi cuaca ekstrem, Satpolairud Polres Tarakan menggencarkan patroli perairan. Apalagi, cuaca ekstrem yang terjadi di Tarakan turut berdampak pada ketinggian gelombang.
Kasat Polairud Polres Tarakan, IPTU Prabowo Eka Prasetyo mengatakan, pihaknya berkaca pada musibah yang terjadi di perairan Nunukan, yakni terjadi laka laut akibat hantaman kuat dari gelombang.
Sehingga, diturunkan Unit Binmas Satpolair untuk melakukan patroli kepada masyarakat yang beraktivitas di perairan.
“Kita berikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat pesisir dan yang beraktivitas di laut agar menjaga keselamatan,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).
Dalam patroli tersebut, polisi menekankan kepada masyarakat yang hendak beraktivitas di laut agar memperhatikan informasi cuaca dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Jika cuaca tidak memungkinkan, pihaknya menyarankan agar tak melakukan pelayaran.
Selain Unit Binmas Satpolair, polisi turut menurunkan Unit Patroli yang selalu rutin melakukan pengawasan di perairan.
“Unit Patroli kita juga rutin mengingatkan kepada speedboat mesin 200pk maupun speedboat reguler. Kita pakai 2 unit armada untuk mengingatkan tentang over kapasitas baik barang maupun orang kita imbau bahwa itu tidak sesuai dengan prosedur keselamatan,” bebernya.
Satpolairud juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan KSOP untuk prosedur keselamatan berlayar. Selain kapasitas armada, polisi juga menekankan alat keselamatan berupa life jacket yang harus tersedia.
“Kita patroli juga di dermaga-dermaga keberangkatan,” sebutnya.
Prabowo menyebut turut melibatkan Unit Gakkum untuk melakukan monitoring jika terdapat unsur kelalaian atau pelanggaran tindak pidana.
“Ada anggota dari Opsnal juga untuk monitoring di lapangan. Harapan kita agar tidak terjadi musibah atau kecelakaan di perairan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa