benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan mencatat 38 kejadian bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Tarakan sejak 31 Januari 2025. 38 titik tersebut tersebar di 4 kecamatan yaitu Tarakan Barat, Tarakan tengah, Tarakan Timur dan Tarakan Utara. Selain itu, kejadian kebencanaan didominasi oleh tanah longsor yang menelan korban jiwa.
Kepala BPBD Kota Tarakan, Yonsep menuturkan pihaknya melakukan assessment untuk melakukan penanganan karena kejadian terjadi secara bersamaan disemua titik.
“Karena jumlahnya banyak jadi kita melakukan penanganan yang prioritas karena ada korban satu jadi itu yang dilakukan pertama, lalu fasilitas umum dan perumahan,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).
Tak hanya itu, skala prioritas juga dilaksanakan mengingat BPBD mengalami keterbatasan tenaga dalam penanganan 38 kejadian kebencanaan tersebut. Yonsep menuturkan, BPBD telah melakukan pemetaan wilayah yang rawan tanah longsor dan ia juga sudah memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada karena cuaca ekstrem akan terjadi beberapa bulan ke depan. Di sisi lain ia juga meminta masyarakat agar tidak berhenti melakukan penanaman ulang di kawasan yang sudah gundul.
“Kami menyampaikan kepada masyarakat agar tidak lalai. Kalau sudah ada warning dari kita tentang kebencanaan yang akan terjadi. Berdasarkan imbauan kita sampai bulan Juni tidak stabil kondisi cuacanya apalagi bulan februari jika terjadi cuaca ekstrem segera mengungsi dari tempat rawan,” jelasnya.
“Kita juga melakukan patroli siang dan malam. Jangan sungkan meminta bantuan kepada kami. Pemerintah tidak bisa melakukan pengawasan secara langsung kalau tidak partisipasi dari masyarakat itu sendiri biarkan semua bekerjasama,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Nicky Saputra