benuanta.co.id, TARAKAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan sebut Kota Tarakan sulit menjadi daerah agraris seperti wilayah lainnya di Kalimantan Utara (Kaltara).
Di era berkembangnya teknologi pertanian yang ada di Indonesia, wilayah Kota Tarakan pun tak tinggal diam untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang dapat bersaing dengan daerah lainnya.
Kendati demikian, beberapa tantangan pun harus dihadapi oleh para petani yang ada di Kota Tarakan. Ketua DPRD Tarakan, Muhammad Yunus menuturkan kementerian juga harus memperhatikan keunggulan pertanian di Kota Tarakan.
Kemudian kondisi wilayah Tarakan yang merupakan pulau yang dikelilingi oleh lautan.
“Kalau melihat itu sih kecil kemungkinannya kenapa kita tahu sendiri Tarakan ini Pulau kedua sudah tata ruang, RT/RW sudah ditetapkan,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).
Sebagai contoh wilayah utara Kota Tarakan sendiri sudah di tata untuk pertanian, perkantoran dan industri. Selain itu, Kota Tarakan juga dibatasi oleh wilayah yang sempit. Adanya pembangunan yang terjadi secara signifikan membuat lahan semakin kecil.
“Kita ini Tarakan jumlah penduduk bertambah tapi tanahnya tidak bertambah dan pemerintah jadi beban kalau bertambah terus dengan adanya perusahaan besar yang masuk pasti ada lagi pembangunan perumahan jadi agak berat. Kemungkinannya bisa tapi agak berat (menjadi daerah agraris),” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli