benuanta.co.id, TARAKAN – Kontingen Tarakan bertengger di peringkat pertama klasemen akhir Kejurprov Panahan 2 Kaltara. Atlet Tarakan berhasil mengumpulkan sebanyak 57 kepingan medali pada dua kategori tanding yakni individu dan tim. 28 di antaranya medali emas, 18 medali perak dan 11 perunggu.
Sementara peringkat kedua diraih oleh Kontingen Malinau dengan total 31 medali. Disusul oleh Tana Tidung dengan perolehan 19 medali. Lalu Bulungan 8 medali dan Nunukan 16 medali.
Ketua Perpani Kaltara, Steve Singgih Wibowo mengapresiasi partisipasi dari masing-masing kabupaten kota dalam mengikuti Kejurprov Panahan 2 Kaltara.
Dalam kejuaraan kali ini, Tarakan menjadi juara umum. Menurutnya, ketimpangan medali dalam suatu pertandingan adalah hal yang biasa.
“Itu tolak ukur untuk teman-teman di masing-masing daerah. Saya juga minta KONI kabupaten kota untuk memperhatikan cabang panahan ini,” katanya, Rabu (29/1/2025).
Hasil akhir Kejurprov ini, Steve melihat terdapat potensi dari para atlet panahan di masing-masing kabupaten kota. Meski, Kota Tarakan lebih dulu mengenal cabang panahan. Apalagi terdapat atlet dari Bulungan dan Malinau yang menorehkan prestasi emas di PON XXI Aceh-Sumut.
“Artinya ada keseimbangan. Tinggal Tana Tidung, Nunukan dan Tarakan. Mungkin ke depan olahraga panahan ini untuk kejurnas junior dan senior bisa diikuti,” tuturnya.
Perpani Kaltara akan melakukan evaluasi apakah diperlukan adanya seleksi untuk mengikuti Kejurnas di Kudus Jawa Tengah Juni mendatang. Steve menyebut, para atlet harus terus mengasah kemampuan baik latihan secara mandiri maupun dibina oleh Perpani di kabupaten kota.
“Setelah ini Kejurnas. Masing-masing daerah itu sudah latihan full, orang tuanya juga support alat-alat, kalau tidak ada kejuaraan jadinya hampa. Kami minta bantuan KONI juga,” sebut Steve.
Pada Kejurprov 2 ini, Perpani juga perdana membuka kategori tanding untuk atlet junior. Hal ini dilakukan karena PB Perpani bekerjasama dengan Djarum Kudus untuk pembinaan atlet junior. Sehingga, Perpani Kaltara turut menargetkan atlet juniornya difasilitasi pembinaan oleh Djarum.
“Semua alat, pembinaan dan tempat itu Djarum yang biayai. Kenapa anak-anak kami sertakan yang usia 10 tahun sampe 18 tahun supaya bisa bertanding di Kejurnas junior. Itu intinya,” tukasnya.
Sementara itu, Manager Kontingen Panahan Tarakan, M Rizal mengungkapkan atletnya turun di semua kelas baik kelas junior dan senior. Di antaranya divisi nasional U 10, U-13, U 15 dan U 18 lalu divisi compound, recurve dan bare bow.
“Alhamdulillah kita lebih baik lagi dari segi waktu bisa lebih cepat karena sudah lebih tertata. Segi wasit juga lebih tertata, panahan Kaltara levelnya naiklah,” ungkapnya.
Meski menyabet juara umum, Rizal mengaku terdapat perlawanan yang cukup dari masing-masing kabupaten kota. Terlebih untuk kelas junior. Menurutnya, ini merupakan hal baik bagi cabang panahan di Kaltara lantaran sudah mulai berkembang.
“Pesertanya tembus 200-an, jadi sangat luar biasa. Meski Tarakan juara umum, kami menginginkan persaingan yang lebih agar bisa berkompetisi di daerah. Di sisi lain kami agak sedikit terancam tapi di sisi lain senang karena lebih berkembang,” pungkas Rizal. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi WIbawa