benuanta.co.id, TARAKAN – Perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek di Klenteng Toa Penk Kong, Kota Tarakan dilaksanakan dengan meriah dengan berbagai hiasan yang mempercantik tempat peribadatan umat khonghucu tersebut.
Tak hanya dihiasi dengan pernak-pernik Imlek, dalam klenteng juga terdapat 44 lilin raksasa berwarna merah yang merupakan salah satu benda selalu ada pada saat perayaan Imlek.
Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Tarakan, Ayi Diyanto menuturkan lilin yang setinggi orang dewasa tersebut merupakan lilin yang dipesan oleh beberapa keluarga untuk di doakan.
“Bukan harus 44 (jumlah lilin raksasa) kita sesuai dengan pesanan. Setiap lilin ada nama per keluarga yang memesan,” ujarnya, Selasa (28/1/2025).
Ia menjelaskan lilin besar berwarna merah menjadi salah satu simbol utama dalam perayaan Imlek. Lilin merah melambangkan cahaya dan terang, serta prinsip menebarkan kebaikan meski harus mengorbankan diri sendiri.
Bagi keluarga yang memesan lilin tersebut berguna sebagai penerangan satu keluarga. Dimana harapannya keluarga ini diberikan kesehatan dari klenteng ini agar rumah yang didiami menjadi cerah.
“Memang satu bulan kita nyalakan setelah itu kita matikan. Memang kita khusus kita pesan yang besar. Jadi, setiap imlek kita pesan dari surabaya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa