benuanta.co.id, NUNUKAN – Di tengah kesibukan belajar, sejumlah anak-anak di Nunukan menunjukkan semangat berwirausaha dengan membuat dan menjual aksesoris buatan sendiri.
Mereka tak hanya kreatif, tetapi juga menunjukkan kemampuan mandiri yang mengagumkan. Azzarah Gustina, yang baru berusia 11 tahun dan duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di Nunukan, salah satu yang memulai usaha ini dengan tekad besar.
Azzarah membuat gantungan handphone dan gelang manik secara mandiri, dan setiap hari Minggu ia berjualan di Alun-alun Nunukan Pasar Tani.
“Dari usahanya ini, saya bisa meraup omzet hingga Rp 100.000,“ kata Azzarah Gustina, kepada benuanta.co.id, Ahad (26/1/2025).
Tak hanya Azzarah, ada juga Nunu, teman sebayanya yang berusia 12 tahun dan duduk di kelas 6 SD. Nunu juga menggeluti bisnis aksesoris manik-manik dan berhasil meraih omzet sekitar Rp 50.000 setiap berjualan. Keduanya belajar membuat aksesoris ini secara mandiri, dengan tekad untuk mengasah keterampilan dan membantu orang tua.
Fadzrin, anak berusia 10 tahun yang duduk di kelas 3 SD, meski baru memulai usahanya, sudah berjualan aksesoris hasil kerajinan tangannya sendiri. Ia menjual gelang dengan harga Rp 5.000 per buah, dan berharap bisa terus mengembangkan usaha ini bersama teman-temannya.
Afifah, juga berusia 11 tahun, sudah berjualan aksesoris sejak tahun 2023. Motivasi Afifah untuk berjualan adalah membantu orang tua mencari uang, serta memenuhi hobi dan minatnya dalam membuat gelang manik.
“Saya menjual gantungan dengan harga sekitar Rp 8.000 hingga Rp 10.000, sementara gantungan tas dijual dengan harga yang lebih terjangkau, antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000, tergantung ukurannya.
Marwah, yang juga berusia 11 tahun, merupakan salah satu contoh wirausaha muda yang sukses. Dengan keuletannya, ia bisa mendapatkan omzet hingga Rp 250.000 ketika barang dagangannya habis terjual. Kesuksesan ini membuatnya semakin termotivasi untuk melanjutkan usaha aksesoris yang digelutinya.
Zahra, yang berusia 10 tahun, terinspirasi oleh teman-temannya untuk memulai usaha ini. Dengan bahan yang mudah didapat di Nunukan, Zahra juga berjualan aksesoris manik-manik yang diminati banyak orang.
Semangat berwirausaha yang ditunjukkan oleh anak-anak ini bukan hanya memberikan pelajaran berharga tentang kreativitas dan ketekunan, tetapi juga memperlihatkan potensi luar biasa dari generasi muda di Nunukan.
Melalui usaha kecil ini, mereka belajar mengenai pengelolaan waktu, pemasaran, serta keuntungan yang bisa didapat dari usaha yang konsisten. Ke depan, diharapkan anak-anak ini bisa terus berkembang dan menjadi contoh bagi teman-temannya yang lain. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli