benuanta.co.id, NUNUKAN – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menyebut Kalimantan sebagai wilayah strategis yang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekspor produk pertanian Indonesia, khususnya ke Malaysia. Hal tersebut disampaikan saat Virtual Zoom Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektare (Ha), Pada Selasa (21/1/2025), yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok utama produk pertanian di pasar Asia Tenggara, khususnya Malaysia.
Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa Kalimantan, dengan kedekatannya secara geografis dengan Malaysia, memiliki keuntungan logistik yang sangat mendukung pengiriman produk pertanian. “Kalimantan memiliki lokasi yang sangat strategis, dengan jarak yang relatif dekat dengan Malaysia, yang mempermudah distribusi berbagai produk pertanian. Ini adalah peluang besar untuk meningkatkan ekspor kita ke Malaysia yang merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia,” kata Andi Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian menambahkan, Kalimantan itu paling berpotensi, Karena pihaknya pernah melakukan ekspor dari Kalimantan Barat ke Malaysia. Oleh Karena itu jika 1 Juta Hektare (Ha) surplus dalam pikiran nya akan berencana melakukan ekspor ke Negara tetangga.
“Kalimantan adalah wilayah terdepan karena infrastrukturnya sangat bagus, karena saya pernah ke perbatasan,” jelasnya.
Pentingnya penguatan infrastruktur yang mendukung ekspor, seperti pelabuhan dan jalur transportasi, untuk mempermudah proses distribusi produk dari Kalimantan ke Malaysia.
Selain itu, dalam menghadapi tantangan global, Petani di Kalimantan harus meningkatkan kemampuan mereka dalam mengadopsi teknologi pertanian modern, guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian yang lebih kompetitif di pasar internasional.
Kerja sama yang erat antara pemerintah Indonesia, petani, dan sektor swasta, juga akan sangat menentukan dalam mewujudkan potensi Kalimantan sebagai pusat ekspor pertanian ke Malaysia dan negara-negara lainnya. Upaya ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendiversifikasi pasar ekspor dan memperkuat ketahanan pangan nasional. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli