benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pimpin Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) selama 3 tahun diperiode pertamanya, Gubernur Provinsi Kaltara Zainal Arifin Paliwang, sukses lampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Capaian tersebut sukses ditorehkan oleh Zainal Arifin Paliwang, karena dianggap berhasil desa yang berstatus sangat tertinggal.
“Jadi ada beberapa status atau kategori Desa yang kategorinya ini ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, yakni Desa Status sangat tertinggal, Desa Status tertinggal, Desa Status Berkembang, Desa Status maju dan Desa status mandiri dan sejak tahun 2023 kita sukses meningkatkan desa yang statusnya sangat tertinggal menjadi status tertinggal hingga berkembang,” kata gubernur yang akrab disapa Paliwang, pada Ahad, 19 Januari 2024.
Ia menambahkan saat ini di Kaltara ada 55 desa dengan status tertinggal. Sementara itu, 241 desa berstatus berkembang, 79 desa berstatus maju, dan 72 desa berstatus mandiri.
Dimana ia menjelaskan kalau status-status desa itu merupakan gambaran perkembangan pembangunan daerah dan menjadi ajuan untuk Pemerintah membangun daerah melalui desa.
“Jadi bukan untuk mendeskreditkan, melainkan acuan Pemerintah yang memang menuntut pembangunan desa, karena desa status tertinggal ini merupakan Desa yang sama sekali tidak ada listrik ataupun jaringan seluler. Tapi saat ini di Kaltara semua Desa sudah bisa diakses jaringan Seluler,” jelasnya.
Capaian kesuksesan tersebut diakui oleh Paliwang tidak lepas dari kerja keras semua pihak terkhusus Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Kaltara dan seluruh aparatur desa yang ada disemua desa di Kaltara.
“Pembangunan desa berarti pembangunan sebagian besar wilayah provinsi kita. Untuk itu, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada 3.296 orang aparatur pemerintahan desa, atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam melayani masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala DMPD Provinsi Kaltara, Edy Suharto menambahkan saat ini pihaknya juga siap bersaing dengan daerah lain dalam hal pembangunan desa.
Dimana hal itu dibuktikan dengan suksesnya desa-desa perwakilan Provinsi Kaltara dalam memenangkan beberapa kejuaraan nasional dalam hal pembangunan desa.
Beberapa prestasi dan penghargaan yang berhasil diraih desa adalah Desa Malinau Kota, Kabupaten Malinau, yang meraih juara desa teladan peningkatan kapasitas aparatur desa dari Kemendagri. Lalu Desa Apung, Bulungan meraih juara lomba desa tingkat provinsi dan mengikuti lomba di tingkat regional Kalimantan/Sulawesi, dari Kemendagri. Ketiga, Desa Sungai Limau, Sebatik yang dinobatkan sebagai Desa Anti Korupsi oleh KPK RI; serta Desa Sebawang, Kabupaten Tana Tidung mendapatkan anugerah desa wisata oleh Kementerian Pariwisata,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli