benuanta.co.id, TARAKAN – Kasus dugaan pengeroyokan yang terjadi di malam pergantian tahun baru dinaikan ke tahap sidik oleh Satreskrim Polres Tarakan. Naiknya status penanganan perkara ini setelah polisi menggelar pra rekonstruksi dan memeriksa sebanyak 14 saksi.
“Sudah ada dugaan nama-nama (pelaku) yang muncul,” ujar Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra, Jumat (17/1/2025).
Kini, penyidik sudah mengantongi 2 identitas terduga pelaku dari insiden pengeroyokan itu. Namun, dari dua identitas terduga pelaku tersebut belum dilakukan pemanggilan oleh pihak kepolisian.
“Belum kita panggil dan belum kita periksa juga,” sebutnya.
Randhya mengakui adanya kesulitan dalam proses penetapan tersangka. Hal tersebut dikarenakan barang bukti yang ada hanya berupa potongan video. Video tersebut juga hasil rekaman amatir dari masyarakat yang berada di TKP.
“Video itu juga blur. Korban juga hanya menjelaskan ciri-ciri pelaku, karena tidak mengenal nama. Itu kesulitan penyidik, korban hanya mengetahui baju, ciri-ciri wajah juga tidak tahu. Apalagi situasinya malam hari dan ramai,” bebernya.
Penyidik juga akan memperkuat bukti berupa video dan keterangan saksi untuk melakukan penetapan tersangka. Sejauh ini, Randhya menegaskan korban dari kasus ini sebanyak 7 orang dan tak ada korban lanjutan.
“Lebih dari satu keterangan saksi yang mengarah ke dua terduga pelaku tadi. Kita masih dalami juga,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dugaan pengeroyokan tersebut terjadi di malam pergantian tahun 2025 sekira pukul 01.00 WITA. Dari kejadian tersebut, polisi menerima sebanyak 2 laporan dengan total 7 korban. Motif sementara dari dugaan pengeroyokan tersebut lantaran adanya ketersinggungan antara kedua belah pihak. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa