NUNUKAN – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan memastikan makanan bergizi gratis yang diberikan kepada pelajar di berbagai sekolah di Kabupaten Nunukan aman untuk dikonsumsi.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi bagi anak-anak sekolah, sekaligus mencegah potensi bahaya akibat konsumsi makanan yang tidak sesuai dengan standar keamanan pangan.
Kepala Balai BPOM di Tarakan, Herianto Baan, S.Si.,Apt menyampaikan, ini pertama kali dilakukan di Kalimantan Utara (Kaltara) yakni di Kabupaten Nunukan dilakukan pengawasan terhadap distribusi makanan yang disalurkan di sekolah.
Pengawasan ini meliputi pemeriksaan bahan baku, proses pengolahan, hingga kualitas produk akhir yang sampai ke tangan pelajar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa makanan yang disediakan tidak mengandung bahan berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Kita memastikan makanan gizi gratis ini berkualitas untuk dikonsumsi bagi siswa siswi, jangan sampai ada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti keracunan,” kata Herianto, kepada benuanta.co.id, Rabu (15/1/2025).
Selain itu, BPOM ini berperan sebagai penanggung jawab dalam pengawasan obat dan makanan yang akan ikut mengawal program tersebut, dengan melakukan pengujian produk makanan yang disajikan agar aman untuk dikonsumsi oleh pelajar jangan sampai mempengaruhi kesehatan mereka.
Pengawasan yang dilakukan mulai dari tempat pembuatan termasuk melakukan pengujian dua sekolah yakni di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Nunukan Selatan dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Nunukan.
“Dari hasil pengujian kami terkait kandungan makanan sepanjang ini aman atau negatif tidak mengandung bahan kimia,” jelasnya.
BPOM juga mengajak masyarakat, khususnya orang tua dan guru, untuk berperan aktif dalam memantau kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka di sekolah.
BPOM berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan ketat demi memastikan tidak ada makanan yang membahayakan kesehatan anak-anak di Kalimantan Utara (Kaltara). (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli