Komitmen Lahirkan Kembali Atlet Nasional, PBSI Tarakan Bakal Gelar Event Olahraga

benuanta.co.id, TARAKAN – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Tarakan fokus menyiapkan atlet untuk bertanding ke kancah nasional di bawah kepemimpinan Hendri Kusuma. Pembinaan atlet tersebut rencananya juga akan dibarengi dengan event olahraga.

Pertandingan bulutangkis oleh PBSI Tarakan rencananya akan diselenggarakan per tiga bulan atau per enam bulan.

“Pembinaan inikan nanti juga akan kita sediakan event, untuk atlet kita ke depan. Planning ke depan kita sediakan 3 hingga 4 kali turnamen untuk evaluasi atlet kita,” ujar Ketua PBSI Kota Tarakan, Hendri Kusuma, Ahad (12/1/2025).

Persoalan selama ini, atlet bulutangkis di Tarakan minim tembus ke event nasional. Sehingga Hendri komitmen dapat melahirkan kembali atlet nasional dari Kota Tarakan.

“Saya yakin bisa menghadirkan kembali (atlet nasional), dulu saya pernah jadi atlet juga dan saya melihat pengurus-pengurus di tahun sebelumnya itu luar biasa,” tegasnya.

Saat ini, pihaknya juga telah melihat beberapa atlet potensial di masing-masing klub bulutangkis di Tarakan. Rerata atlet tersebut merupakan usia dini hingga remaja.

“Saya juga beberapa kali langsung ke lapangan melihat langsung potensi atlet,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua PBSI Kaltara, Hasan Basri berpesan kepada pengurus periode 2024-2028 agar mampu mendidik atlet untuk berlaga di level provinsi, nasional maupun internasional. Apalagi, atlet bulutangkis asal Tarakan kerap menjadi langganan juara di kejuaraan antar provinsi.

Sehingga ia turut berharap, PBSI Tarakan harus dapat menggelar pemusatan latihan rutin bagi para atlet khususnya usia dini.

“Kita berharap di kepemimpinan anak muda, mampu menciptakan lagi atlet baru yang potensial supaya mencapai level nasional dan internasional,” pesannya.

Hasan Basri juga menekankan, PBSI Tarakan harus mampu bekerjasama dengan pengurus provinsi untuk melahirkan atlet-atlet terbaik. Saat ini, PBSI Kaltara juga telah melakukan kerjasama dengan klub nasional yang telah mencetak atlet Pelatnas.

“Pembinaan itu dimulai dari klub, lalu pengurus kota dan pengurus provinsi sebagai regulasi untuk mengikuti kejuaraan nasional atau kejuaraan lainnya,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *