benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Tradisi pesta budaya meja panjang suku Dayak di Desa Pimping Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil menjadi pusat perhatian masyarakat dari berbagai daerah.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara Njau Anau, mengapresiasi atas konsistensi masyarakat Desa Pimping dalam melestarikan tradisi meja panjang yang telah diselenggarakan Sabtu (4/1/2025) lalu.
“Tentunya traadisi ini bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga simbol persatuan, kebersamaan, dan rasa syukur masyarakat dalam menyambut tahun baru,” sebutnya Senin, (6/1/2025)
Dirinya menjelaskan pesta budaya meja panjang merupakan tradisi tahunan yang menggambarkan nilai-nilai luhur masyarakat Desa Pimping. Dalam acara ini, masyarakat duduk bersama di sepanjang meja panjang yang menyediakan berbagai makanan khas daerah. Prosesi tersebut menjadi simbol kebersamaan dan saling berbagi.
“Tradisi ini mengajarkan kita untuk saling menghormati dan saling berbagi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi yang mempertemukan berbagai elemen masyarakat dari beragam suku, agama, dan kalangan,” ungkapnya.
Tidak hanya menjadi acara kebudayaan, pesta budaya meja panjang juga menyuguhkan berbagai atraksi seni seperti tarian tradisional, pameran pakaian adat, hingga kuliner khas lokal yang memperkaya pengalaman para tamu undangan.
Njau Anau menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltara mendukung penuh pelestarian budaya lokal, termasuk tradisi meja panjang. Ia memastikan Dispar Kaltara terus berupaya menjadikan tradisi ini sebagai salah satu daya tarik pariwisata unggulan, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.
Pesta budaya meja panjang sendiri, diyakini memperkenalkan keunikan ragam budaya Kaltara kepada dunia luar. “Tradisi ini tidak hanya lestari, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap pesta budaya meja panjang 2025 menjadi momentum penting untuk terus melestarikan dan membanggakan kearifan lokal Kaltara sebagai bagian dari identitas bangsa
“Tarian adat menggambarkan keindahan alam Kalimantan Utara dan pentingnya menjaga keanekaragaman budaya, meja panjang eratkan silaturahmi selalu, budaya lestari demi masa depan,” tutupnya. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Yogi Wibawa