benuanta.co.id, NUNUKAN – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Nunukan resah adanya peredaran uang palsu di Kalimantan Utara (Kaltara).
Belum lama ini viral kasus temuan yang palsu dalam jumlah banyak di UIN Alauddin Makassar.
Owner Dapur Aisyah Nunukan, Warlinda menyampaikan keresahannya terkait peredaran uang palsu, apalagi cepatnya informasi beredar melalui media sosial kabarnya sudah beredar di Nunukan. Agar tidak tertipu maka harus jeli melihat uang yang diterima.
“Kita harus jeli melihat uang apakah asli atau palsu,” kata Warlinda, kepada benuanta.co.id, Ahad (5/1/2025).
Sebagai pedagang harus jeli dan teliti melihat keaslian uang. “Saya dengan informasi di media sosial sedikit mengetahui mana asli dan mana yang palsu,” jelasnya.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat terutama bagi UMKM untuk berhati-hati menerima uang, terutama dicek keasliannya.
Owner Beppata Nunukan, Nindawati mengajak agar waspada terhadap peredaran uang palsu.
“Bank Indonesia seharusnya bisa mengedukasi ke masyarakat mana uang asli dan mana yang palsu,” ucapnya.
Berdasarkan penelitian Bank Indonesia terhadap setiap temuan uang palsu, diketahui kualitas uang palsu yang diproduksi selama ini masih relatif sangat rendah dan dapat diidentifikasi dengan mudah oleh masyarakat melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang).
Bank Indonesia memandang bahwa kasus pemalsuan uang secara umum memanfaatkan kelengahan masyarakat untuk melakukan kejahatan, dibandingkan dengan menggunakan teknologi canggih untuk produksi uang palsu.
Untuk itu, Bank Indonesia terus melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat secara nasional melalui kampanye Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, dengan pesan utama untuk masyarakat mengenali ciri keaslian uang Rupiah melalui metode 3D dan senantiasa merawat uang Rupiah untuk menjaga diri dari kejahatan uang palsu.
Kepala Perwakilan BI Kaltara, Wahyu Indra Sukma menyampaikan agar masyarakat dapat segera melaporkan kepada Bank Indonesia atau Aparat Penegak Hukum jika ada temuan Rupiah yang diduga palsu agar dapat langsung diperiksa kebenarannya dan ditindak lanjuti sesuai ketentuan.
Selain itu, Indra juga menyebutkan pentingnya untuk dapat mengenali keaslian rupiah, “ini juga kenapa kami gencar melaksanakan sosialisasi dan edukasi ciri keaslian uang rupiah agar kita punya kemampuan untuk bisa mengenali yang asli dan dapat terhindar dari yang palsu,” ujarnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli