benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan terus berbenah salah satunya dengan mempercantik Tugu Lamlai Suri atau yang lebih dikenal dengan sebutan Telur Pecah yang berada di kawasan Jalan Jelarai.
Proyek revitalisasi monumen bersejarah yang telah berlangsung selama enam bulan itu kini hampir rampung sepenuhnya.
Berdasarkan pantauan benuanta.co.id, monumen yang menjadi simbol asal-usul Kesultanan Bulungan tersebut kini tampil megah dengan nuansa warna kuning, biru, dan hitam. Proyek yang menelan anggaran Rp 3 miliar tersebut kini berubah jauh dari yang sebelumnya.
Jika sebelumnya tinggi tugu hanya 18 meter, kini menjadi 24 meter. Sementara lebarnya melebar dari 12,5 meter menjadi 18,5 meter.
Bupati Bulungan, Syarwani mengungkapkan pihaknya baru saja menerima lambang Tugu Lamlai Suri, yang kini tengah dipasang.
“Hari ini kami melakukan pengecekan pemasangan lambang pada Tugu Lamlai Suri. Insya Allah, hari ini proses penaikan lambang Tugu Telur Pecah bisa dilakukan,” ucapannya Selasa, (1/1/2025)
Namun, ia menegaskan bahwa proyek ini belum sepenuhnya selesai. “Saat ini kami masih dalam tahap pemasangan lambang, sehingga belum memungkinkan untuk meresmikannya,” sebutnya.
Menurut Syarwani, revitalisasi Tugu Lamlai Suri bertujuan untuk menjadikannya ikon Bulungan. “Harapannya, tugu ini menjadi daya tarik bagi masyarakat maupun wisatawan yang datang ke Bulungan. Ini bisa menjadi identitas daerah kita,” ungkapnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa revitalisasi ini tidak menghilangkan esensi dari Tugu Lamlai Suri yang lama. Sebaliknya, perubahan yang dilakukan bertujuan memberikan daya tarik tambahan agar masyarakat semakin menghargai monumen bersejarah tersebut.
Ke depan, Pemkab Bulungan juga berencana menambahkan spot foto bagi masyarakat yang ingin berswafoto dengan latar Tugu Lamlai Suri. Namun, akses pengambilan foto tidak akan berada di sekitar area tugu.
“Kami akan menyediakan area khusus di Kebun Raya Bunda Hayati sebagai spot swafoto. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu berkerumun di area tugu,” ungkapnya.
Syarwani menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bulungan berkomitmen memastikan keamanan dan kebersihan tugu ini tetap terjaga. Tidak menutup kemungkinan, pemerintah akan mengalokasikan anggaran tambahan untuk pemeliharaan infrastruktur tugu.
“Kami ingin memastikan Tugu Lamlai Suri terus menjadi landmark Tanjung Selor yang ikonik. Sebagai pintu masuk utama, terutama bagi masyarakat dari Kaltim seperti Berau, tugu ini adalah hal pertama yang mereka lihat,” tuturnya.
Bupati juga menjelaskan, kawasan sekitar tugu nantinya akan dibatasi aksesnya untuk publik. “Kami akan memagari area sekitar tugu, sehingga hanya petugas pemeliharaan dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPRKP) yang memiliki akses ke dalam,” sebutnya.
Dengan rampungnya revitalisasi ini, Tugu Lamlai Suri diharapkan tak hanya menjadi ikon kebanggaan masyarakat Bulungan, tetapi juga menjadi daya tarik wisata baru yang merepresentasikan kejayaan sejarah Kesultanan Bulungan. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Yogi Wibawa