benuanta.co.id, NUNUKAN – Polsek Sembakung melakukan monitoring dan pengecekan kondisi banjir di Desa Atap. Hal ini dilakukan sebagai respon terhadap peningkatan debit air di Sungai Sembakung yang saat ini mengalami kenaikan mencapai 4,48 meter, pada Jumat, 27 Desember 2024.
Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas, melalui Kapolsek Sembakung AKP Supriadi, menjelaskan ketinggian air saat ini sudah mencapai 4, 48 meter. Ada kenaikan akibat curah hujan yang cukup tinggi di Sembakung dan Lumbis hingga Lumbis bagian hulu yang berdekatan dengan negara Malaysia.
“Kalau hujan di hulu, wilayah kita akan terdampak karena aliran akhir dan juga dataran rendah,” kata Supriadi, kepada benuanta.co.id.
Walaupun ada kenaikan air, aktifitas warga masih normal dan tetap berada dalam rumah dengan membuat para-para atau pungkao.
Dari banjir ini setidaknya ada beberapa fasilitas umum (Fasum) dan rumah warga yang terendam. Seperti Pos Damkar Sembakung, BPU Sembakung, GOR Sembakung, SDN 1 Sembakung, dan SDN 2 Sembakung termasuk SDN Tembelunu.
Rumah warga yang terdampak banjir di Sembakung sebanyak 39 dan jumlah Kepala Keluarga (KK) 35 dan 125 jiwa.
“Secara keseluruhan terdapat 5 desa di Kecamatan Sembakung sudah terdampak banjir. Namun masih ada 3 desa yang saat ini hanya permukimannya yang terendam air banjir, sedang untuk Fasum dan rumah warga masih aman,” terangnya.
Lima desa itu di antaranya Desa Atap, Desa Tagul dan Desa Manuk Bungkul, Desa lubakan, Desa tujung.
Supriadi mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan selalu waspada dalam mengahadapi bencana banjir musiman.
“Bagi warga yang mempunyai anak kecil agar tetap dijaga dan diawasi, jangan biarkan bermain air sendirian termasuk warga yang lansia,” terangnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa