benuanta.co.id, NUNUKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan mencatat ketinggian air banjir di Kecamatan Sembakung mencapai 4,46 meter, ada kenaikan 11 cm dari pantauan sebelumnya hanya 4,35 meter, pada Senin, 23 Desember 2024.
Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir, menjelaskan dari hasil pantauan personil gabungan rumah dan fasilitas umum/publik yang terendam akibat banjir sebanyak 14 fasilitas mulai dari Sekolah Dasar (SD), BPU Desa Atap, GOR Sembakung, Pos Damkar Sembakung, Sekolah SMA Sembakung, Pustu Tembelunu dan Posyandu Tembelunu, UPT Disdik Sembakung, Masjid Desa Atap, termasuk PLN ranting Atap.
“Puluhan fasilitas sudah terendam banjir, yang paling banyak itu sekolah,” kata Basir, kepada benuanta.co.id.
Banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Sembakung ada sekitar 46 rumah terdampak, dan 59 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 160 jiwa.
Selain di Desa Atap, banjir ini juga merendam pemukiman di Desa Tagul, Kecamatan Sembakung, ada sekitar 6 rumah dan 7 KK dengan jumlah 25 jiwa terdampak.
“Untuk fasilitas lainnya belum ada laporan yang terendam banjir,” jelasnya.
Saat ini pemerintah setempat bersama dengan tim gabungan terdiri dari TNI/Polri, Satpol-PP, KSB, TAGANA, dan tim Relawan Destana Sembakung.
Sebanyak Desa di Kecamatan Sembakung terdampak banjir yakni Desa Tagul, Desa Atap, Desa Manuk Bungkul, Desa Lubakan dan Desa Tujung bagian bawah (sebagian). (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli