benuanta.co.id, NUNUKAN – Rencana menstabilkan harga rumput laut, Anggota Komisi 7 DPR RI Dapil Kalimantan Utara (Kaltara) Hj Rahmawati mendorong pemerintah dirikan Pabrik pengeringan di wilayah Kaltara.
Rahmawati mengatakan, rumput laut yang ada di Kaltara merupakan komoditi unggulan yang ada di Indonesia. Namun selama ini harga rumput laut yang tidak stabil kerap di keluhkan oleh para petani.
“Selama ini petani rumput laut kita selalu menjerit terkait harga yang yang anjlok dan tidak stabil, makanya kita akan mencarikan skema bagaimana caranya agar komoditi unggulan yang ada di daerah itu bisa menjadi tulang punggung bagi masyarakat,” kata Rahmawati kepada benuanta.co.id.
Menurutnya, selama ini rumput laut yang ada di Nunukan maupun Kota Tarakan dikirim secara ke Surabaya dan Sulawesi Selatan. Yang mana, saat pengiriman kondisi rumput laut dengan kadar kekeringan yang masih basah, sehingga tidak sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini yang menyebabkan harga rumput laut turun.
Sehingga ia mendorong agar nantinya ada pabrik pengeringan dan pengolahan di Kaltara, yang lokasi di wilayah kawasan industri milik PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan.
“Karena kalau pabrik pengeringan ini kan membutuhkan air yang banyak, jadi di KIPI kan nanti ada air sungai. Insyallah kalau ada pabrik pengeringan rumput laut kita juga bisa menghasilkan kualitas yang lebih baik yang kadarnya sesuai. Sehingga para pembeli dari luar itu tidak bisa seenaknya lagi menurunkan harga karena rumput laut kita punya kualitas,” ungkapnya.
Selain mendorong adanya pabrik pengeringan, Rahmawati juga berharap adanya program berkesinambungan dengan dinas terkait seperti Perindagkop dalam melakukan pengelolaan rumput laut di Kaltara.
“Kita juga harapkan dari instansi terkait ini ada pembinaan ekonomi kreatif kepada ibu rumah tangga yang dari petani untuk dilatih mengolah produk olahan rumput laut, baik dari pengelolaan hingga pemasaran. Karena dengan adanya pengelolaan rumput laut itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat kita juga,” jelasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Nicky Saputra