“Kenapa UTBK tahun 2025 itu hanya kita laksanakan dalam satu gelombang, tidak lagi dua gelombang, karena hasil monitoring dan evaluasi kita menunjukkan dari dua gelombang yang disediakan itu hanya di daerah Jakarta dan sekitarnya yang memang terisi hampir dua gelombang,” kata Ketua Umum Tim Penanggungjawab SNPMB 2025 Eduart Wolok di Jakarta, Rabu.
Di daerah lainnya, ungkap Eduart, pelaksanaan UTBK hanya dilakukan dalam satu gelombang, karena dinilai sudah cukup memenuhi kebutuhan para peserta yang mendaftar.
Ia menilai penyelenggaraan UTBK selama satu gelombang dipengaruhi oleh peningkatan kapasitas infrastruktur untuk melaksanakan UTBK yang ada di daerah.
“Sehingga, dengan satu hari dua sesi, dengan kapasitas peserta yang lebih besar itu memungkinkan untuk diselesaikan dalam 10 hari,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Eduart memaparkan pelaksanaan UTBK dilakukan dalam satu gelombang selama selama 10 hari dengan dua sesi per hari pada 23-30 April dan 2-3 Mei 2025.
Meski demikian, ia menyebutkan pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi dengan penambahan Sub-pusat UTBK di sejumlah wilayah seperti Politeknik Negeri Jakarta dan Polimedia di Universitas Indonesia.
“Sehingga, satu gelombang ini bisa tetap terlaksana dan memenuhi seluruh peserta yang selama ini kita layani,” ucap Eduart Wolok.
Diketahui, Pemerintah hari ini secara resmi membuka pendaftaran mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk tahun 2025 melalui tiga skema, baik SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), maupun Seleksi Mandiri.
Untuk informasi resmi tentang SNPMB Tahun 2025, dapat dilihat pada laman http://www.snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, layanan Call Center pada nomor 0804-1-450450 dan Help Desk melalui https://halo-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id.
Sumber : Antara