“Saya minta mekanisme ini dilanjutkan, Mendagri teruskan ini. Saya juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak, lintas kementerian di tingkat pusat dan juga di daerah. Terima kasih saya, penghargaan saya, saya kira suatu saat ini akan menjadi studi kasus, banyak negara akan belajar ke kita,” kata Presiden Prabowo membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin.
Presiden Prabowo menekankan bahwa kunci utama pengendalian inflasi di masa depan adalah swasembada pangan, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Kepala Negara mendorong terciptanya swasembada pangan hingga ke tingkat kabupaten dan kecamatan, sesuai dengan kearifan lokal bangsa.
“Kuncinya sekali lagi adalah swasembada. Swasembada pangan dalam arti yang luas dan dalam arti yang menyeluruh. Dari dulu kita diajarkan tiap desa harus punya lumbung pangan, jadi inilah strategi besar kita,” tegas Presiden.
Presiden kemudian menyebutkan capaian inflasi nasional yang berhasil ditekan di bawah tiga persen di tengah ketidakpastian global merupakan salah satu prestasi yang membanggakan.
Maka dari itu, kata Prabowo, hal tersebut perlu disyukuri karena itu artinya Indonesia dapat bertahan di situasi yang kurang kondusif.
“Secara keseluruhan sebetulnya inflasi kita yang dalam kondisi sekarang, saya kira sudah cukup bersyukur kita, di bawah tiga persen inflasi, saya kira sudah sesuatu yang prestasi,” kata Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo optimistis bahwa Indonesia mampu menghadapi tantangan ekonomi dan global.
Presiden meminta semua pihak, terutama kementerian dan pemerintah daerah untuk terus melanjutkan inovasi dalam pengendalian inflasi.
“Laksanakan, teruskan, kita bersyukur inflasi terkendali, kita jaga terus. Tapi kuncinya nanti adalah produksi. Saya optimis. Jadi kita buktikan bahwa kalau kita tanggap dan kita mendekati masalah dengan tanggung jawab, saya kira kita bisa atasi,” tutup Presiden.
Sumber : Antara