benuanta.co.id, TARAKAN – Polisi mendalami penyebab kebakaran kios di RT 3 Jalan Aki Balak, Kelurahan Juata Krikil yang terjadi sekira pukul 02.00 WITA pada Jumat, 6 Desember 2024. Tim Inafis bersama dengan Satreskrim Polres Tarakan juga telah berada di lokasi guna melakukan olah TKP.
Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra melalui Kanit Pidum, IPDA Arief Riyadi Safei mengatakan, pada olah TKP ini, polisi fokus mencari sumber titik api. Akibat amukan si jago merah, sebanyak 5 kios hangus terbakar.
“Sampai saat ini kan kita masih berdasarkan ke saksi-saksi saja,” katanya, Jumat (6/12/2024).
Ia melanjutkan, berdasarkan hasil sementara, api berasal dari kios ketiga yang menjual sembako dan bensin eceran. Tim Inafis juga masih mendalami apakah api berasal dari bagian depan, tengah atau belakang.
Namun, informasi yang tersebar, beberapa saksi menyebut api berasal dari bagian depan saat terjadi aktivitas mengisi bensin dari jeriken ke botol eceran. Diduga saat itu, terdapat seseorang yang merokok sehingga menjadi pemicu api.
“Itu masih kita cari tahu. Untuk merokok atau yang lain itu kita belum tahu. Makanya kita olah TKP untuk mengetahui sumber apinya,” lanjutnya.
Di kios tersebut, juga terdapat satu korban meregang nyawa yakni Hj Ayu. Informasi yang tersebar, korban tengah tertidur di bagian belakang kios, ada juga yang menyebut bahwa korban sempat berteriak.
Saat ini, polisi juga memeriksa saksi yakni seseorang yang tengah mengisi bensin dari jeriken ke botol eceran.
“Ada yang lagi ngisi bensin, yang kerja sama Bu haji. Bu haji itu ada di belakang. Saat ini saksi kita ya anak yang kerja sama Bu haji itu,” tutur Arief.
Selain Alm Ayu, ada juga dua korban wanita lainnya yang meregang nyawa yakni Alvine dan Wise di kios nomor lima. Namun, untuk korban Wise pihak kepolisian masih mendalami indentitas aslinya.
“Ini bangunan semua di sewa, jadi para korban ini tinggal di sini karena membangun usaha. Untuk dua korban lainnya itu sedang tertidur memang. Kalau Ibu Ayu ada yang bilang sempat berteriak,” jelasnya
Adapun bangunan kios tersebut merupakan semi permanen. Untuk bagian belakang terbuat dari beton sedangkan depan terbuat dari kayu.
Lebih lanjut Arief menerangkan, korban yang meregang nyawa diduga tak sempat menyelamatkan diri lantaran akses keluar darurat selain melalui depan.
“Pintunya ke depan semua, makanya posisi almarhum Bu haji itu di kamar mandi. Kalau korban lainnya di bagian tengah,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa