Diduga Akibat Depresi Jumadi Ditemukan Gantung Diri

benuanta.co.id, NUNUKAN – Sempat mengeluh ingin mengakhiri hidupnya, Jumadi ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di pondok milik warga yang berada di Jalan Yos Sudarso, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Sebatik pada Ahad malam (1/12/2024).

Kapolres Nunukan, AKBP Bonifasius Rumbewas melalui Kasi Humas Polres Nunukan, IPDA Zainal Yusuf mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh saksi Andi Ancu (44) sekira pukul 20.00 Wita.

“Korban ini ditemukan meninggal dunia gantung diri di rumah pondok milik Andi Anir,” kata Zainal kepada benuanta.co.id, Selasa (3/11/2024)

Kronoligis penemuan korban ini bermula saat saksi atau pelapor masuk ke dalam toko untuk melakukan transaksi transfer uang setelah selesai melakukan transaksi ia keluar kemudian menuju ke pondok yang berada disamping toko tersebut degan maksud ingin bermain Wifi di pondok tersebut.

Baca Juga :  GP Ansor Beri Surat Rekomendasi Dukung Ramdan jadi Ketua KNPI Nunukan

Namun setelah tiba di pondok itu, saksi melihat ada sepasang sandal di tangga. Saksi melihat ke dalam pondok dan kaget lantaran melihat seorang laki-laki tergantung terikat tali pada leher di sebuah kayu pada bagian atas pondok.

“Saat melihat itu, pelapor langsung memanggil orang yang berada di sekitar pondok dengan mengatakan si Madi gantung diri. Setelah itu warga lainnya yakni Anto, Miri dan Andi Agu langsung ke pondok tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga :  Razia Blok Kamar Hunian Napi Wanita, Ini Temuan Petugas Lapas Nunukan

Zainal mengatakan berdasarkan keterangan beberapa saksi, korban yang diketahui bernama Jumadi tersebut dalam keadaan sakit susah beraktifitas diakibatkan matanya sudah tidak terlalu mampu melihat atau rabun. Sehingga sudah sekitar setahun terakhir ini korban menumpang tinggal di pondok milik Andi Anir tersebut.

Bahkan, saksi mengatakan jika ia terakhir kali melihat korban pada hari Ahad (1/12/2024) sekira pukul 15.00 Wita di dalam pondok sedang duduk.

“Jadi korban ini sudah satu tahun tinggal di pondok itu semenjak korban berpisah dengan istrinya. Korban ini tidak memiliki saudara di Sebatik,” jelasnya.

Dikatakannya selama ini korban pernah bercerita terkait rumah tangganya yang kandas. Korban memiliki permasalahan rumah tangga sehingga korban di tinggalkan oleh istri dan anaknya, dan korban selalu merasa depresi dengan hal tersebut.

Baca Juga :  Banyak Warga Sulsel jadi Korban TPPO, DPRD Nunukan Datangi Disnaker Sulsel

Bahkan dalam beberapa hari terakhir korban selalu mengatakan hendak mengakhiri hidupnya namun selalu di beri nasihat oleh Andi Anir yang merupakan saudara angkatnya. “Korban ini depresi dan selalu mengatakan ingin mengakhiri hidupnya,” ucapnya.

Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan atau perlawanan di sekitar TKP serta tidak ditemukan benda tajam atau tumpul di sekitar TKP. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *