22 Pengidap HIV di Nunukan Jalani Pengobatan Rutin

benuanta.co.id, NUNUKAN – Puskemas Nunukan mencatat terdapat 22 pasien berstatus orang dengan HIV/AIDS (ODHA) hingga awal Desember 2024 yang masih menjalani pengobatan rutin.

Diterangkan Penaggung Jawab Program HIV Puskesmas Nunukan, Retna Riyanti., A. Md. Kep, cara pencegahan agar tidak tertular dengan penyakit HIV/AIDS petama – tama yang harus dilakukan adalah tidak berhubungan sex secara bebas, lalu tidak mengkonsumsi narkoba.

Baca Juga :  37 Eks Karyawan PT Pohon Emas Lestari Ngadu ke DPRD Nunukan

“HIV/AIDS ini menular lewat perantara cairan tubuh tertentu. Cairan tubuh tersebut antara lain darah, air mani, cairan pra-ejakulasi, cairan anus, cairan vagina, dan ASI,” kata Retna Riyanti, kepada benuanta.co.id Selasa (3/12/2024).

Agar penularan HIV/AIDS tidak terjadi, pihaknya mengedukasi kepada masyarakat terutama kepada pelajar. Di antaranya penularan melalui air liur dikatakannya tidak dapat menjadi media penularan HIV dikarenakan air liur tidak bisa menular HIV.

Baca Juga :  Pekan Depan, MBG Mulai Dilaksanakan di Sejumlah Sekolah Nunukan

Saat ini, Puskemas Nunukan menangani sekitar 22 orang menjalini pengobatan rutin, terdiri dari laki-laki 17 orang dan perempuan 5 orang. Penderita HIV lebih banyak ditemukan dari faktor risiko seperti penyuka sejenis, seksual bebas dan ada juga pasangan suami istri.

“Untuk remaja-remaja jangan melakukan sex bebas, untuk masyarakat umum sebaiknya menggunkan pengaman,” jelasnya.

Baca Juga :  Banjir Bandang di Lumbis Hulu, BPBD Nunukan Sebut Warga Cemas dan Trauma

Penderita HIV tidak bisa terlihat dengan kasat mata, termasuk penderitanya tidak akan tau jika dirinya mengindap HIV jika tidak melakukan pemeriksaan. Jangan menstigma dan mendeterminasi mereka, agar para penderita merasakan perhatian, kasih sayang termasuk didukung tetap ingin berobat dan hidup sehat. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Nicky Saputra

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *