benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Kota Tarakan memastikan stok daging jelang Natal dan Tahun Baru 2025 aman. Saat ini terdapat sekitar 277 ton daging ayam beku, 107 ton daging sapi beku, dan daging bebek 70 ton.
Pengawas Bibit Ternak, Toto Dwi Hariyanto menyebut, saat jelang natal dan tahun baru, kebutuhan daging ayam lebih didominasi. Meski stok daging ayam dinilai tercukupi, namun pihaknya menambah stok tersebut dengan mendatangkan 2.250 ton ayam beku.
“Stoknya cukup saja. Biasanya natal dan tahun baru memang daging ayam, kalau daging sapi untuk lebaran,” sebutnya saat ditemui, Senin (2/12/2024).
Dalam mendatangkan daging sapi dan ayam, pihaknya mendatangkan dari wilayah Surabaya. Menurutnya, daging ayam lokal belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di Tarakan. Pun dengan daging ayam beku yang dibutuhkan oleh sektor usaha tertentu.
“Biasanya daging ayam beku tidak diecer, ke perusahaan-perusahaan atau ke rumah makan itu,” tuturnya.
Dilanjutkan Toto, untuk kebutuhan masyarakat sendiri mengalami kenaikan di momen hari besar. Biasanya kenaikan untuk konsumsi daging di Kota Tarakan naik sekitar 4,8 persen. Kenaikan tingkat konsumsi masyarakat juga seiring dengan naiknya harga di pasaran.
“Tapi itu kembali lagi ke faktor permintaan dan daya beli masyarakat. Kalau natal dan tahun baru tidak terlalu mahal naiknya, kalau idul Fitri biasanya yang mahal,” lanjutnya.
Sementara untuk daging sapi, Kota Tarakan juga masih mengandalkan daging beku. Lantaran saat ini pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) hanya sekitar 2 sampai 3 ekor per harinya.
“Daging beku kita banyak masuk. Biasanya cold storage juga paham jika mendekat hari besar pasti memasukan daging beku ke sini,” jelasnya.
Toto mengungkapkan, pihaknya tak hanya memastikan tercukupinya kebutuhan daging jelang Natal dan Tahun Baru 2025, namun turut melakukan pengawasan pada tiap kali masuknya komoditas daging.
Pihaknya rutin melakukan pengawasan ke cold storage yang memasarkan daging beku.
“Itu rutin tiap bulan, kita pastikan kesehatan daging beku itu, kelayakan untuk dikonsumsi juga. Biasanya kita kerjasama dengan pemerintah provinsi. Sejauh ini layak konsumsi,” tandasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli