“Buatlah kurikulum Pancasila, kurikulum yang Bhinneka Tunggal Ika, kurikulum kebersamaan, persatuan. Jadikanlah hatimu seperti hati seorang anak. Karena anak itu tidak pernah tahu adanya diskriminasi, perbedaan warna kulit, suku. Anak cuma tahu dia punya teman. Ketika dia jatuh, ada teman yang menolong,” kata Veronica Tan di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikatakannya saat membuka acara “Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Peningkatan Kompetensi Guru PAUD”.
Menurut dia, PAUD memerlukan guru-guru yang memiliki hati yang mengasihi seperti seorang ibu. “Sehingga anak-anak PAUD adalah seperti anak kandung kita. Kita akan berusaha untuk membuat dia pintar, baik,” kata Veronica Tan.
Dengan demikian, guru PAUD akan terus memberdayakan diri, berinovasi, mengasah kemampuan untuk memberikan pengajaran terbaik kepada anak agar anak menjadi pintar dan cerdas.
Pihaknya juga berpesan agar anak-anak PAUD dikuatkan sehingga mental mereka menjadi tangguh dan tidak mudah menyerah. Kemudian nilai-nilai gotong royong dan saling mengasihi juga harus ditanamkan pada anak sejak dini.
“Didik anak belajar tidak mudah patah semangat, menjadi lebih pintar, didik mereka menjadi tangguh. Ajari gotong royong, mengasihi, memiliki hati yang baik. Sehingga pembangunan karakter, kognitif, dan nalar, akan tumbuh bersama,” kata Veronica Tan.
Wamen Veronica Tan pun meyakini jika pengajaran anak usia PAUD dilakukan oleh guru-guru PAUD yang berkualitas, maka target Indonesia Emas 2045 akan terwujud.
Sumber : Antara