Kemendikdasmen akan Buat Program Relawan Mengajar untuk Wilayah 3T

Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana membuat program relawan mengajar yang nantinya akan memberikan akses layanan pendidikan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

“Kami perlu relawan mengajar, ini penting. Kami akan mencoba merekrut relawan mengajar,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat menjadi pembicara di Universitas Pamulang Tangerang Selatan, Kamis.

Mu’ti mengatakan, relawan mengajar ini sebagai upaya pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan, utamanya di wilayah-wilayah terpencil. Menurutnya, banyak anak-anak yang tidak mengenyam pendidikan karena berbagai keterbatasan.

Baca Juga :  Pusat Data Nasional Ditargetkan Beroperasi Akhir Maret 2025

Karena itu di bawah kepemimpinannya, ia tidak ingin ada seorangpun anak-anak di Indonesia yang tidak mendapatkan layanan pendidikan. Semua orang memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan.

“Kalau anda berlomba jadi guru sekolah di Jakarta, itu biasa saja. Tapi kalau mampu jadi pelopor yang mengabdikan ilmu untuk melayani pendidikan bagi mereka yang selama ini tidak terjangkau itu baru guru sejati,” katanya.

Baca Juga :  Presiden Bentuk Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi

Ia pun menantang ratusan mahasiswa Unpam yang menghadiri seminar tersebut untuk menjadi pelopor relawan mengajar. “Beranikah mahasiswa Unpam menjadi pelopor di daerah seperti ini?,” kata dia.

Nantinya, mereka yang direkrut untuk menjadi relawan mengajar tidak harus guru profesional bersertifikat, tetapi yang mau mengabdikan diri di masyarakat untuk mencerdaskan bangsa.

“Mereka ini tidak harus guru profesional yang bersertifikat. Tapi mereka yang mau mengabdi di masyarakat mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.

Baca Juga :  Istana Minta Warga Lapor ke BGN Jika Temukan Penipuan Berkedok MBG

Sebelumnya, Abdul Mu’ti akan menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.

Dua strategi itu meliputi penghidupan kembali pendidikan non-formal, serta pembangunan rumah belajar yang akan melibatkan kolaborasi swadaya dari masyarakat serta pemerintah.

Ia menilai penghidupan kembali pendidikan non-formal merupakan bagian penting dalam perluasan akses pendidikan untuk anak-anak Indonesia dari berbagai lapisan.

 

Sumber : Antara

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *