benuanta.co.id, TARAKAN – Maskapai Lion Air Group memberlakukan aturan baru terkait barang bawaan penumpang ke dalam bagasi pesawat. Per 1 Desember 2024, penumpang tak diperkenankan membawa jenis bagasi berbentuk karung, kardus, styrofoam dan palet kayu.
Plt Airport Manager Lion Air Group Station Tarakan, Faikar Musanti mengatakan, untuk jenis barang yang dibatasi itu juga telah ditetapkan ukuran dimensinya. Pihak maskapai Lion Air Group tak akan menerima jika dimensi melebihi 35x35x30 centimeter.
“Bisa dibawa tetapi itu dibayar sesuai dengan beratnya. Tidak masuk ke bagasi yang free,” tegasnya, Selasa (12/11/2024).
Adapun untuk biayanya, jika barang yang dibawa memiliki berat di bawah 5 kilogram, maka dikenai tarif minimum berat 5 kilogram. Namun, jika barang yang akan dibawa melebihi 5 kilogram akan dikenakan sesuai dengan berat barang tersebut.
Dilanjutkannya, aturan baru ini diberlakukan untuk menghindari adanya kerusakan pada barang penumpang lainnya di dalam bagasi pesawat.
“Untuk menghindari benturan dengan bagasi lain, mengantisipasi bagasi rusak. Karena yang kita dapat itu di dalam bagasi tertumpuk, akhirnya koper bisa pecah,” lanjutnya.
Sebenarnya, pihaknya telah memberlakukan aturan baru tersebut pada 10 November 2024. Namun, karena minimnya sosialisasi, maka Lion Air Group menunda pemberlakuan aturan baru tersebut. Pembatasan bagasi penumpang ini juga dilakukan kepada seluruh maskapai Lion Air Group.
“Jadi kita sosialisasi dulu. Sambil menyampaikan ke penumpang yang berangkat. Tapi kita masih menunggu informasi juga, masih ada kemungkinan yang berubah sebelum tanggal 1 Desember,” tutur Faikar.
Sejauh ini, ia mengakui banyak penumpang yang komplain. Tetapi, pihaknya memaklumi lantaran masih dalam tahap sosialisasi. Pihaknya juga memberikan opsi kepada penumpang untuk melakukan wrapping jika terlanjur membawa barang yang dilarang.
“Untuk yang kemarin kita arahkan wrapping. Kita maklumi karena memang kita belum ada sosialisasi sama sekali,” tutupnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli
Boleh bawa kalau Bayar !
Berhubung Langit Indonesia dikuasai Lion Air Group.
Konsumen Tidak Berdaya sementara Pemerintah Diam Saja.
lion air sudah memberlakukan seperti itu sudah lama..tahun 2018 di Riau saya sudah pernah kena bayar bagasi samapi 400 ribu. kaget sekali waktu itu. tampa ada sosialisasi ke masyarakat tau2 kena bayar bagasi padahal barang saya hanya 8 kg.sdgkan katanya jatah bagasi penumpang 20 kg.
Sangat ribet lion air, terkesan menambah beban bagi masyarakat. Biaya bagasi bisa menyamai tiket.
Bagasi keluarga kami yang pecah juga sampai saat ini blm diganti oleh maskapai.. hanya dijanji janjikan saja
Saya tidak suka naik lion
Beralih ke PELNI lagi daripada gak bawa ole”
Kalau sudah operator penerbangan sudah begini akan sangat menyulitkan bagi penumpang dari daerah yang akan ke kota2 besar, seperti Kakarts, Surabaya dll.
Sudah seharusnya calon penumpang meninggalkan operator pesawat yang seperti ini alias jangan naik pesawat yang aturan bagasinya berbayar (mahal). Biarkan mereka menyadari pasar pebisnis dan tourist kalau tulisnya mau.
Kalau ada operator yang bisa mengambil kesempatan dengan menyediakan free bagasi standard 20 kg dan bebas jinjjngsn seperti kleh2, yakinlah pasti penerbangan nya selalu penuh dan di buru penumpang.
Mari tinggalkan operator penerbangan yang tidak bersahabat dengan penumpang.
Iya memang cara yang digunakan pesawat lion . Bagaimana orang mau naik pesawat lion kalau tidak betul aturan bagasinya. Kalau ada pesawat yang membolehkan bagasi 20 kg mendingan disitu aja. Info
Kalau barang peti kayu mungkin bisa merusak koper, tapi kalau barang didalam dus ,masa bisa merusak koper, koper dengan dus itu kan lebih kuat koper
Yang jelas Penumpang tidak boleh bawa barang berat/besar karena Bagasi akan diisi dg Cargo dari Lion Parcel.
Karena Lion buka Jasa Pengiriman Barang yg dikenakan dg Lion Parcel sehingga mengorbankan Bagasi Penumpang.
Maksudnya kalau bayar dimensi kotak yang melebihi aturan tak akan merusak barang lain?
Permainan lion grup, mebebani penumpang dengan cara, bagasi over load, dimesi lah…. Tai kucing itu semua.
Klo barang banyak yg rusak yg masuk bagasi .Krn petugasnya klo masukin barang jg ngeluarinnya main dilempar..bgmna barang/koper ga pecah?
Hrsnya pihak penerbangan instrospeksi dulu kedalam jgn malah penumpang dikenalin beban biaya lg..
Kalau bayar tidak merusak seperti alasan yang di sampaikan, makin tercekik lah masyarakat,
Yg pasti ruwet,aturan ruwet,coba deh itu yg kerja bagian nyusun atau yg merapikan bagasi di ajar yg disiplin
Maskapai ko ngasih peraturan nda masuk di akal,biar pun bagasi mbayar mahal is ok,pasti nanti ada komplain rusak lagi,karena nda di ajarin disiplin
Bukan salah di bagasi atau beratnya, kalau disusun dan di perlakukan baik sesuai SOP pasti tidak rusak, salah di ground handling nya, just info utk trman teman banyak vendor ground handling dari lion group, bukan dari mereka sendiri. Itu yg harus dikasih awareness lebih
Menurut saya alasan koper penumpang rusak itu bukan kesalahan dari barang penumpangnya…tapi cara petugasnya meletakan koper itu dibanting/dilempar seenaknya,miris rasanya melihat cara kerjanya…
Pernah berpengalaman dgn Lion Air spt berikut:Terbang dr Makasar tujuan Manado…bagasi sdh masuk pesawat… ditungguin tdk ada panggilan naik ke pesawat melalui toa bandara trus tanya sm petugasnya katanya pesawatnya sdh berangkat/TO…lho kok tdk ada panggilan kan ada no hpnya para penumpang…ujung2nya suruh beli tiket lagi…macam apa pelayanannya …hanya mau cari uang dgn cara memeras penumpang…kebetulan tiket itu hanya dibelikan sm sudara…saat itu banyak org marah/mengamuk… sekarang ini mau cari uang alasannya bagasi/koper penumpang rusak yg diklaim…rusaknya koper penumpang bukan karena brg di bagasikan tapi karena petugas yg mengatur seenaknya melempar koper penumpang mungkin merasa bukan miliknya…dlm hal ini sebaiknya ada petugas yg baik awasi dgn baik supaya koper/brg penumpang pun baik2 saja alias aman sampai tujuan… terimakasih atas perhatian Lion Group 🙏
Setuju pernah saya bawa vapor seharga 1,5 karna sudah saya upgrade bergubung tidak di perbolehkan di bawa naik suruh disuruh simpan di tas yang ke bagasi eh ujung2nya ilang juga
Ya pecahlah dilempar2 masukin ke pesawt sak ensk udeke dewek
Lion terlalu merasa penguasa di indonesia krna merasa tidak ada yg saigin dlm penerbangan dj indo makanya berbagai cara untk di lakukan agar bisa memeras penumpang sdgkan pemerintah sendiri diam seribuh bahasa harga tiket sdh semakin tak terkendalikan
Ruang di langit merasa grup lion yg milki hingga penerbagan lain tidak bisa bersaing dlm dunia penerbangan
Sedangkan lion sendiri sering delay 3 sampai 10 jam keterlambatan lion tidak mau memebrikan kompensasi sesuai aturan penerbangan
Yg kaya makin kaya yg miskin makin di peras
Bilang saja mau narik dana dari penumpang, mentang2 monopoli
Kalau ada barang bagasi, kemasannya pake apa bila gk bole pake dos(gardus,)
Tiket mahal tidak dapat makan tambah beban bayar barang tentengan, adakah maskapai yg peduli dengan rakyat?
MARI KITA BOIKOT JANGAN PAKAI LION AIR, KITA BIKIN TAG#HARAMNAIKLIONAIR
DAN KITA NAIK PESAWAT YG LAIN SAJA , GIMANA SETUJU LURR….NGAWUR NIH LION AIR NGAKALI MASYARAKAT,
PAK PRABOWO, PAK ERICK TOHIR BEKUKAN IJIN TERBANG LION AIR
Setujuh bangat tu
Tinggalkan lion air!!!