benuanta.co.id, TARAKAN – Dua atlet pelajar Kaltara telah mengoleksi satu emas dan satu perak dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) antar PPLP/PPLPD/SKO Cabang Olahraga Taekwondo 2024 di Kupang, NTT.
Keduanya ialah Farel Genta Ramadhan meraih emas di nomor kyorugi under 55 kilogram dan Muhammad Dwi Putra KW berhasil merebut perak di nomor kyorugi under 63 kilogram.
Pelatih PPLP Taekwondo Kaltara, Yudi mengatakan, terdapat peningkatan prestasi dari anak didiknya. Atletnya meraih satu emas dan satu perunggu di tahun sebelumnya. Lalu, pada keikutsertaannya di tahun ini, pada pertandingan pertama yang diikuti sudah mampu menyumbang satu emas dan satu perak.
“Alhamdulillah baru satu yang turun (atletnya) bisa dapat emas. Mudah-mudahan di atlet-atlet selanjutnya seperti itu,” jelasnya, Kamis (7/11/2024).
Adapun atlet PPLP Taekwondo Kaltara yang diboyongnya merupakan atlet yang diandalkan. Lantaran selama mengikuti kejuaraan baik di kancah nasional dan internasional selalu membawa pulang medali.
“Ya di Kaltara memang unggulan. Karena mereka sering kejuaraan di Thailand, Kuala Lumur kemarin emas semua,” lanjutnya.
Sebelum berangkat ke Kupang, anak didiknya juga telah menjalani Training Center (TC) di Kabupaten Nunukan. Begitu juga dengan keikutsertaan atletnya dalam tes fisik yang sebelumnya diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Latihannya bertahun-tahun. Kalau masih sekolah ini kita atur jadi pulang sekolah latihannya dari jam 4 sampai jam 6. Rutin setiap hari,” tuturnya.
Dengan hasil sementara ini, Yudi bersyukur. Apalagi atletnya turut melawan provinsi Jawa yang dinilai menjadi lawan tangguh dalam pertandingan.
“Jadi makin banyak juga lawannya. Tinggal anaknya lagi yang disiapkan,” imbuhnya.
Diketahui, Kaltara menurunkan 6 atlet dalam Kejurnas antar pelajar kali ini. Adapun rinciannya 5 atlet putra dan 1 atlet putri yang akan bertanding di kelas yang berbeda.
Yudi berharap, pemerintah dapat aktif memberikan dukungan dalam segi anggaran untuk pembinaan atlet pelajar. Apalagi, pihaknya harus melatih mental atlet dengan lebih sering mengikuti kejuaraan.
“Kita kejuaraan itu setahun bisa tiga hingga empat kali. Tidak mungkin juga kita siapkan atlet hanya turun di kejuaraan daerah saja, pasti ada awalannya untuk latihan dan juara. Awalannya yang lebih berat mempersiapkan anggaran juga,” tutupnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa