benuanta.co.id, NUNUKAN – Uji coba program makan bergizi gratis Presiden RI Prabowo Subianto di daerah Kabupaten Nunukan menyisakan cerita di kalangan pelaku UMKM yang bergantung pada jualan di kantin sekolah.
Kantin sekolah di Nunukan merasa program ini akan mengurangi pembelinya. Hal itu disampaikan Riana, dengan adanya makan bergizi gratis membuat mereka akan berkurang pemasukan, karena selama ini hanya bergantung pembelian dari anak-anak sekolah.
Apalagi makan bergizi gratis nantinya akan diberikan setiap hari jam sekolah. Menurutnya, seharusnya mereka juga harus dilibatkan dalam penyediaan menu makan bergizi gratis sehingga imbasnya bisa juga rasakan pihak kantin sekolah.
“Kita mau dilibatkan agar tidak gulung tikar, kita harus digilir untuk memberikan makan gratis,” kata Riana, kepada benuanta.co.id, Ahad (3/11).
Hal serupa juga dirasakan pelaku UMKM kantin sekolah lainnya, Anisa. “Kami menyiapkan menu makan juga, untuk anak sekolah, ini yang mereka beli setiap hari, kalau ada makan gratis kami mau jual apa lagi,” jelasnya.
Mereka berharap pemerintah bisa mendengarkan keluhan ini sehingga nantinya bisa dilibatkan dalam penyediaan menu makan bergizi gratis. Pjs Gubernur Kaltara Togap Simangunsong pernah menyampaikan jika pelaku UMKM lokal akan dilibatkan dalam penyiapan makan untuk program Presiden ini.
Diketahui, uji coba makan bergizi gratis telah dilakukan di tiga daerah di Kaltara. Di antaranya Kabupaten Malinau, Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan. Sementara untuk Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung menyusul.
Soal harga per porsi masih dalam evaluasi pihak penyelenggara. Harga per porsi dari pemerintah pusat Rp 15 ribu. Sementara di Kaltara dengan harga segitu belum mencukupi. Di Tarakan harga per porsi Rp 20 – 25 ribu. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli