benuanta.co.id, NUNUKAN – Maraknya perlintasan ilegal, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan gandeng Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara (Kaltara) melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya dokumen keimigrasian dan menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) prosedural pada Kamis (24/10/2024).
Kasubsi Lalu Lintas Keimigrasian, Zulfan Andrian Pratama mengatakan, pihaknya selama ini gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kabupaten Nunukan tentang pentingnya dokumen Keimigrasian ketika ingin ke luar negeri atau ingin bekerja sebagai PMI.
“Dokumen Keimigrasian ini sangat penting karena sebagai bukti identitas dan kewarganegaraan yang berlaku secara internasional. Ini juga merupakan syarat penting untuk mendapatkan izin masuk dan keluar negara,” kata Zulfan.
Dikatakannya, sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia sangat memungkinkan warga Kabupaten Nunukan untuk bepergian ke Tawau, Malaysia. Sehingga ia menghimbau kepada masyarakat untuk mengurus dokumen keimigrasian jika ingin ke luar negeri.
“Hari ini kita berikan sosialisasi kepada pelajar-pelajar Sekolah Mengenai Atas dan SMK yang ada di Nunukan terkait tata cara pengurusan dokumen Keimigrasian,” ungkapnya.
Ia berharap melalui sosialisasi ini dapat menekan angka perlintasan secara ilegal. Selain itu, dokumen keimigrasian juga sangat penting untuk PMI di luar negeri karena dapat memberikan perlindungan hukum.
“Tentunya kalau untuk PMI yang memiliki dokumen Imigrasi dan melintas melalui jalur resmi, hak-hak mereka akan terlindungi, dan ketika mendapatkan masalah di luar maka mereka akan mendapatkan perlindungan dan pendampingan hukum,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BP3MI Kaltara, Kombes Pol F Jaya Ginting menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang diinisiasi Imigrasi Nunukan.
“Kita selalu sampaikan kepada saudara-saudara kita yang ingin bekerja di Malaysia untuk mengikuti prosedur yang ada yang sesuai dengan aturan,” kata Ginting.
Selama ini, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dengan menggandeng sejumlah instansi terkait dan APH yang ada di lingkungan wilayah Nunukan.
Menurutnya, letak geografis Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, kerap dimanfaatkan oleh oknum calo atau pengurus untuk memasukkan PMI ke Malaysia secara non prosedural.
“Tentunya untuk menciptakan PMI yang aman, berdaulat dan sejahtera dibutuhkan kerja sama semua pihak. Karena upaya pencegahan tidak hanya pada penangkapan saja di lapangan. Namun edukasi dan sosialisasi juga penting untuk CPMI agar tidak mudah terperdaya menjadi PMI ilegal,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Ramli
