benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan kembali melakukan patroli di RT 12 dan RT 13 Kelurahan Selumit Pantai pada 21 Oktober 2024. Pada patroli kali ini, petugas tak lagi menjaring penyalahguna narkotika, melainkan lebih fokus terhadap pengedar.
Kepala BNNK Tarakan, Evon Meternik mengungkapkan, pada saat petugas menuju TKP terdapat 4 calon pembeli yang antre di salah satu kolong jembatan wilayah Selumit Pantai. Sehingga pihaknya pun berupaya melakukan pengejaran terhadap pengedar yang ada di balik kolong jembatan itu.
“Tapi sudah lari duluan pengedar yang ada di balik kolong jembatan itu,” ungkapnya, Selasa (22/10/2024).
Lagi-lagi, dalam patroli ini petugas belum mampu menangkap terduga pengedar sabu. Petugas pun melakukan perombakan terhadap lubang yang ada di jembatan tersebut dan masuk ke dalamnya. Saat pihaknya mencoba melihat ke kolong jembatan ternyata sudah terdapat jalur yang sengaja dibuat untuk mengelabuhi petugas.
“Pas kami datang itu sedang ada empat orang membeli sabu di kolong itu. Satu pembeli juga sudah memasukan uang ke lobang itu tapi karena ada petugas akhirnya pengedar itu kabur belum sempat memberikan sabu,” beber Evon.
Dilanjutkannya, terdapat 2 terduga pengedar yang diidentifikasi petugas berada di balik kolong jembatan tersebut. Namun, petugas meyakini terdapat lebih banyak lagi pengedar sabu di wilayah Selumit Pantai. Parahnya, terduga pengedar juga masih di bawah umur.
“Karena lubangnya kecil, tidak mungkin orang dewasa bisa masuk ke situ. Kita perkirakan mungkin usia 15 tahunan,” lanjutnya.
Menurutnya, aktivitas peredaran sabu di Selumit Pantai dinilai sudah menurun. Hal ini terjadi lantaran pihaknya banyak mengamankan penyalahguna narkotika sehingga permintaan sabu mulai surut.
Saat ini, petugas BNNK fokus memburu para pengedar sabu. Evon juga meminta kepada masyarakat agar pro aktif menginformasikan jika teridentifikasi aktivitas sabu.
“Silahkan lapor ke BNNK, kita akan langsung bergerak. Jangan takut karena pelapor tidak pernah kita ungkap di permukaan. Kita komitmen berantas narkotika di Tarakan,” tegasnya.
Evon mengungkapkan, tak hanya di wilayah Selumit Pantai yang mengalami penurunan permintaan sabu. Wilayah lainnya, seperti Juata Permai dan beberapa lokasi lain turut mengalami penurunan permintaan sabu.
BNNK pun akan terus melakukan pengawasan dengan menurunkan tim khusus untuk patroli secara berkala. Biasanya, dalam sekali melakukan agenda patroli petugas mengawasi lokasi peredaran sabu dengan kurun waktu kurang lebih 5 jam.
“Secara mendadak kita patroli, dan minimal 5 jam petugas harus standby di lokasi. Kita minta sekali lagi untuk masyarakat unsur pertama yang harus mendukung kita. Sama halnya dengan semua instansi bahwa narkotika ini musuh bersama bukan hanya musuh BNN,” tutup Evon. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa