Optimalkan pemanfaatan Asset Idle, Pertamina EP Luncurkan Aplikasi IDLEWISE

PT Pertamina EP (PEP), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, resmi meluncurkan aplikasi IDLEWISE (Innovative Digitalization for Leveraging Assets Effectively and Wise Idle Stock Exploitation). Aplikasi ini hadir sebagai solusi inovatif untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset idle di berbagai lapangan migas yang dikelola PEP,  dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional di tengah tantangan fasilitas produksi yang sudah tua.

Sebagai salah satu pengelola lapangan migas terbesar di Indonesia, PEP menghadapi kenyataan bahwa sebagian besar lapangannya adalah lapangan mature, yang telah berproduksi selama puluhan tahun. Kondisi ini membawa tantangan tersendiri, terutama terkait dengan fasilitas produksi yang sudah usang dan biaya besar yang diperlukan untuk pengadaannya kembali. Melalui IDLEWISE, Pertamina EP dapat melakukan inventarisasi dan pemetaan aset idle di seluruh wilayah kerjanya, mulai dari Aceh hingga Papua, serta memanfaatkannya kembali di lapangan-lapangan lain yang membutuhkan, tanpa harus mengeluarkan biaya untuk pengadaan baru.

Aplikasi IDLEWISE memungkinkan seluruh pekerja PEP untuk secara mudah mengakses data ketersediaan aset idle yang ada di berbagai lapangan migas. Dengan memanfaatkan kembali aset seperti separator, kompresor gas, dan pompa transfer minyak, Pertamina EP dapat memenuhi kebutuhan fasilitas produksi tanpa melakukan investasi besar. Hal ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan dan pemerintah untuk mencegah hilangnya aset negara, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 140/PMK.06/2020.

Baca Juga :  Jelang Akhir Tahun, Harga Bahan Pokok Mulai Melonjak

Direktur Utama Subholding Upstream, Chalid Said Salim, mengapresiasi inovasi ini dan menegaskan bahwa IDLEWISE telah membantu perusahaan dalam mengejar target produksi dengan tetap menjaga efisiensi. “Aplikasi ini menjawab tantangan besar yang dihadapi perusahaan dalam hal efisiensi operasional. Dengan IDLEWISE, kami dapat memanfaatkan aset idle di seluruh lapangan yang kami kelola, sehingga dapat mendukung target produksi dengan biaya yang lebih terkendali,” ungkap Chalid. Ia juga berharap aplikasi ini dapat segera diterapkan di seluruh aset produksi di bawah naungan Subholding Upstream.

Baca Juga :  Pastikan Stok Daging di Tarakan Aman Jelang Nataru

Aplikasi IDLEWISE pertama kali diterapkan di lapangan Tarakan, Kalimantan, pada tahun 2023. Salah satu hasil nyata dari penggunaan aplikasi ini adalah pemanfaatan separator idle dari lapangan Bunyu untuk mendukung operasi pengeboran di Tarakan, yang berhasil meningkatkan produksi tiga sumur pengeboran di tahun yang sama. Di tahun 2024, aplikasi ini juga berperan penting dalam mendukung dua sumur pengeboran baru di lapangan Tarakan. Selain itu, di lapangan Adera, Sumatera Selatan, aplikasi ini berhasil memanfaatkan kompresor gas idle, dan di lapangan Subang, Jawa Barat, pompa transfer minyak idle juga berhasil dioptimalkan.

Baca Juga :  Menko Airlangga Sebut Diskon Tiket Pesawat Masuk Program Harbolnas

Secara keseluruhan, implementasi IDLEWISE mampu mengurangi potensi kehilangan produksi sebesar 94.331 barel, yang setara dengan nilai Rp135 miliar, serta menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp36 miliar karena tidak perlu melakukan pengadaan fasilitas produksi baru. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *