DPMPTSP Kaltara Tekan Deflasi Melalui Percepatan Belanja Pemerintah dan Peningkatan Investasi

benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan upaya dalam menekan angka inflasi dan deflasi daerah.

Penata Kelola Penanaman Modal, Ahli Muda DPMPTSP Kaltara, Rahman Putrayani menyebut, akhir-akhir ini hantu deflasi terus membayangi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Trend deflasi terjadi secara beruntun dalam lima bulan terakhir, sehingga perlu menjadi kekhawatiran untuk perputaran ekonomi.

“Deflasi adalah suatu kondisi ekonomi di mana tingkat harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam jangka waktu tertentu. Berbeda dengan inflasi, yang ditandai dengan kenaikan harga secara terus-menerus, deflasi menunjukkan penurunan harga yang terus-menerus,” jelasnya, Ahad (20/10/2024).

Dilanjutkannya, deflasi terjadi karena dua hal, pertama karena adanya hukum permintaan dan penawaran dan penawaran yang tinggi atau exsess supply sehingga mengakibatkan harga barang turun. Kedua, harga turun karena daya beli masyarakat rendah, dimana penawaran tinggi tapi permintaan rendah, sehingga harga juga turun.

Baca Juga :  Pemprov Kaltara Siap Antisipasi Lonjakan Penumpang Jelang Nataru 2025

“Banyak aspek yang menjadi pendorong deflasi akibat turunnya daya beli konsumen, salah satunya adalah tingkat pendapatan masyarakat yang menurun karena keterbatasan kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah,” lanjutnya.

DPMPTSP Kaltara pun berkomitmen, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan upaya-upaya konkret yang bisa menstimulus kegiatan perekonomian tersebut. Seperti mendorong daya pengeluaran pemerintah atau government spending yang langsung berdampak kepada masyarakat dan pengusaha.

“Goverment spending sangat membantu perputaran ekonomi, khususnya seperti di daerah Kaltara. Belanja pemerintah melalui bantuan subsidi, belanja modal, belanja pegawai dan lainnya tentu akan menghidupkan ekonomi di sektor infrastruktur, industri perhotelan, industri transportasi, kuliner, UMKM, hingga konsumsi rumah tangga (RT),” beber Rahman.

Baca Juga :  Resmikan Job Fair, Pemprov Dorong Penurunan Angka Pengangguran di Kaltara

Menurutnya, pemerintah daerah harus segera merealisasikan program kegiatannya agar mampu menggerakkan ekonomi daerah.

Upaya selanjutnya, yakni meningkatkan investasi di daerah melalui Foreign Direct Investment (FDI). Walaupun investasi asing cenderung padat modal, namun dengan adanya kolaborasi dengan pengusaha lokal dan UMKM maka akan menciptakan padat karya.

“Investasi harus terus digenjot untuk menumbuhkan ekonomi di daerah, karena dengan adanya aliran dana yang masuk (capital inflow) maka akan menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang kerjasama ekonomi yang melibatkan pengusaha lokal dan UMKM,” tambah Rahman.

Sebagai pemerintah, diperlukan adanya pengaturan skema agar kegiatan investasi dapat memberikan dampak di daerah. Hal ini juga tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi No. 1 tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan di Bidang Penanaman Modal Antara Usaha Besar Dengan Usaha Mikro Kecil Menengah di Daerah.

Baca Juga :  Pilkada Kaltara Jadi Pioner Demokrasi Terbaik Indonesia

“Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi maka perlu dua solusi tadi yaitu mendorong percepatan belanja pemerintah/pemda dan mendorong peningkatan investasi,” sambungnya.

Rahman menuturkan, Kaltara sebagai daerah yang kaya akan potensi dan di dukung oleh posisi yang sangat strategis, Kaltara saat ini menjadi tujuan investasi di sektor hulu dan hilir.

Hilirisasi yang diwacanakan pemerintah selama ini menjadi katalis positif bagi Kaltara. Seperti, adanya pembangunan kawasan industri hijau Indonesia (KIHI) di Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan yang akan berdampak pada pembukaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi di masa depan.

“Selain itu juga terdapat beberapa investasi di sektor energi dan infrastruktur yang akan mempercepat kemajuan Kaltara,” tukasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *