benuanta.co.id, NUNUKAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Nunukan, mengajak masyarakat untuk tidak menyebarkan ujaran kebencian atau hujatan melalui media sosial.
Hal itu terlihat menjelang perhelatan Pilkada Nunukan tahun 2024 ini yang beredar ujaran kebencian di media sosial terhadap pasangan calon kepala daerah.
Sekretaris MUI Kabupaten Nunukan, H. Darsan Were, mengatakan pada dasarnya masyarakat bebas untuk memilih pemimpinnya, namun ia mengingatkan agar tidak saling menjatuhkan.
“Saya melihat semua Paslon bagus untuk membawa perubahan yang lebih baik di Nunukan. Namun pendukungnya kadang bahasanya yang kurang baik,” kata H. Darsan Were, Ahad (21/9/2024).
Pada kapasitasnya sebagai pemuka agama Islam, Darsan mengingatkan bahwa ajaran agama yang dianutnya sudah banyak menjelaskan tentang larangan orang berkata kasar.
“Rasulullah SAW menyebut orang yang berkata kotor dan buruk seperti mengutuk, menghina, mengejek, atau perkataan kotor bukan seorang mukmin yang sempurna,” tegas Darsan mengutip salah satu hadis diriwayatkan HR At Tirmidzi.
Selain itu, ia berharap kepada pengguna media sosial agar memberikan masukan ataupun berkomentar dengan beradab.
“Jangan saling menjatuhkan, karena setiap orang itu pasti ada kekurangan dan kelebihannya,” tutupnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa