TANJUNG SELOR – Rapat Koordinasi Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) sebagai upaya mengevaluasi dan memitigasi permasalahan yang dihadapi selama dua tahun pelaksanaan program ini, bertempat di Ruang Tenguyun Kantor Bupati, Senin (9/9).
Kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala, S.E.,M.Si, kepala perangkat daerah, serta kepala desa se-Kabupaten Bulungan tersebut membahas terkait berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi dalam program TAKE di tiap desa dalam dua tahun terakhir.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd.M.Si mengatakan, dalam Rakor TAKE 2024 ada beberapa isu penting yang dibicarakan termasuk evaluasi agar program pembangunan yang mengedepankan aspek lingkungan ini bisa lebih memberi manfaat bagi masyarakat desa.
“Ada beberapa isu penting yang kita diskusikan dalam dua tahun penyelenggaraan TAKE. Terutama evaluasi hal-hal yang perlu kita benahi agar program ini berjalan maksimal,” katanya.
Terutama menyangkut pertanggung jawaban keuangan, selama ini TAKE yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masuk ke desa melalui Alokasi Dana Desa (ADD) untuk dipergunakan mendorong kemandirian desa dengan memanfaatkan potensi lokal.
“Karena bagaimanapun dan sehebat apapun hasil yang kita capai, ketika tidak bisa kita pertanggung jawabkan dari aspek laporan keuangannya. Justru akan menimbulkan permasalahan,”tegasnya.
Sehingga, kata bupati Rakor TAKE 2024 selain sebagai sarana evaluasi juga melihat capaian keberhasilan yang telah dilakukan oleh beberapa desa dalam pelaksanaan program TAKE tahun 2023 dan 2024.
“Jadi bahan evaluasi kita, yang sudah berjalan harus ditingkatkan, yang belum maksimal harus diperbaiki. Kita identifikasi kendalanya dimana yang harus kita perbaiki bersama sehingga Rakor ini sangat strategis sebelum memasuki tahun 2025,”jelasnya.
Menurutnya, tiap tahun anggaran yang dipersiapkan untuk TAKE Bulungan Hijau terus meningkat. Tahun 2023 alokasi anggaran TAKE sekitar Rp 4 Miliar dan tahun 2024 sekitar Rp 5 Miliar. Bahkan untuk TAKE tahun 2025 disiapkan sekitar Rp 7 Miliar.
“Tahun 2025 alokasi TAKE kita tambah menjadi Rp 7 Miliar. Yang nantinya dikompetisikan atar desa se- Kabupaten Bulungan. Rakor ini juga membahas pelaksanaan program TAKE yang akan kita laksanakan tahun 2025 yang akan datang,”ulasnya.
Bupati berpesan, pengelolaan sampah plastik dalam program TAKE menjadi atensi khusus yang disampaikan pada 74 desa yang hadir pada kegiatan tersebut.
“Isu penanganan sampah plastik harus menjadi tematik dalam penyusunan program TAKE kali ini. Sebab kita tahu sendiri, sampah plastik ini tidak hanya menjadi isu lokal, namun juga sudah menjadi isu global, bagaimana kita dapat menekan sampah plastik dengan berbagai inovasi tepat guna,” tutupnya.
Dijelaskan, program TAKE adalah semangat berkompetisi tidak serta merta alokasi anggaran yang ada di bagikan ke 74 desa di Bulungan. Bahkan dari tahun ke tahun angka partisipasi desa untuk ikut berkompetisi terus meningkat.
“Angka partisipasi terus meningkat dan ini adalah kabar baik. Untuk mendapat alokasi dana TAKE tidak akan seragam antara desa satu dengan lainya. Tergantung program inovatif yang dilakukan,”jelasnya.
Kedepan dalam rentang waktu 3 tahun berturut pelaksanaan program TAKE tidak menuntut kemungkinan untuk memotivasi desa akan dilaksanakan TAKE Award pada 2026.
“TAKE Award diberikan untuk desa yang memiliki komitmen menjalankan pembangunan selaras dengan lingkungan dengan berbagai inovasi yang dilakukan memanfaatkan potensi yang ada di desa,” pungkasnya. (adv)