benuanta.co.id, TARAKAN – Dalam meningkatkan minat baca dikalangan pemuda, Tarakan Book Party sebagai komunitas literasi yang ada di Tarakan aktif mendorong kegiatan literasi. Adinda, pendiri Tarakan Book Party, menegaskan pentingnya membaca buku bagi generasi muda.
“Membaca bukan sekadar hobi, melainkan kebutuhan yang harus dibiasakan. Dengan membaca, wawasan anak muda dapat semakin luas,” ujar Adinda pada benuanta.co.id (7/09/2024).
Tarakan Book Party hadir dengan konsep unik yang menarik perhatian anak muda, yaitu membaca bersama dalam suasana santai di berbagai lokasi di Tarakan, diikuti dengan diskusi ringan mengenai buku yang telah dibaca. Inspirasi giat ini datang dari pengalaman Adinda saat mengamati book party di Jakarta, di mana anak-anak muda dengan gaya kekinian berkumpul untuk membaca buku di ruang publik.
Respons positif terus berdatangan dari kaula muda yang ada di Tarakan terhadap aktifitas membaca ini. Jumlah peserta yang hadir setiap minggunya terus bertambah, tidak hanya untuk membaca tetapi juga berdiskusi dan berbagi pandangan tentang buku yang mereka baca.
Namun, tantangan muncul saat beberapa anggota komunitas mulai mengadopsi konsep serupa di kampus atau lembaga mereka masing-masing. Meski perkembangan ini dianggap positif, hal ini juga berdampak pada berkurangnya jumlah anggota komunitas yang hadir di komunitas Tarakan Book Party.
Selain itu, meskipun minat baca buku di kalangan anak muda Tarakan meningkat, jenis bacaan yang dipilih sebagian besar masih berupa cerita fiktif. Menurut Adinda, bacaan yang bersifat kritis dan analitis perlu dikembangkan lebih lanjut.
“Kami melihat bahwa bacaan kritis masih kurang diminati. Penting bagi kita untuk mendorong anak muda agar tidak hanya membaca fiksi, tetapi juga buku-buku yang dapat mengasah kemampuan berpikir kritis kita,” tambahnya.
Adinda memandang fenomena ini sebagai peluang dan tantangan.
“Saya senang melihat kegiatan membaca semakin meluas, tetapi kita harus menjaga semangat literasi ini agar tetap hidup,” ungkapnya. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antar komunitas dan lembaga literasi untuk mempertahankan minat baca di kalangan anak muda khususnya di Bumi Paguntaka.
Kegiatan membaca buku tidak hanya berfokus pada penambahan pengetahuan, tetapi juga berupaya membangun budaya literasi yang kuat di kalangan generasi muda. Adinda berharap, dengan berbagai inisiatif literasi yang ada, membaca buku akan menjadi gaya hidup yang diminati oleh anak muda di Tarakan.
“Dengan kolaborasi dan inovasi yang terus berkembang, diharapkan kegiatan membaca buku dapat terus tumbuh dan menjadi bagian penting dari kehidupan generasi muda” tutupnya. (*)
Reporter: Maqbul Ambung
Editor: Ramli