RSUD Nunukan Tidak Pernah Kosong Pasien DBD

benuanta.co.id, NUNUKAN – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Nunukan, Kalimantan Utara dr. Sholeh Rauf menyebut setiap hari rumah sakit RSUD Nunukan tidak pernah kosong pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) baik itu di musim kemarau maupun penghujan.

Dia juga mewanti-wanti saat musim hujan kepada anak-anak terkena DBD. Jika menemukan gejala demam selama tiga hari, sebaiknya segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Baca Juga :  Angka Putus Sekolah di Nunukan Rendah, Disdik: Banyak Anak Lanjutkan di Luar Daerah

“Jika ditangani terlambat bisa berujung ke matian, ini yang kita khawatirkan,” kata dr. Sholeh, Ahad (1/9/2024).

Kata dr. Sholeh, ditahun ini saja kasus DBD di RSUD Nunukan sejak Januari hingga Juli 2024 sudah mencapai 200 kasus, tidak ada yang meninggal dunia.

Lanjutnya, terjadinya meninggal dunia pada anak-anak itu karena terlambat di tangai, karena demamnya sudah masuk di hari kelima atau ke enam baru akan datang ke rumah sakit, padahal gejala tersebut sudah kritis yang mengakibatkan pendarahan di lambung maupun di usus, dan jantung sudah melemah.

Baca Juga :  Kedapatan Bawa Sabu, Dua Pria di Sebatik Ini Masuk Bui

“Kalau kita antisipasi dengan cepat, jadi ibu-ibu jika anaknya selama 3 hari demam tidak turun, sebaik segera cek ke puskesmas atau rumah sakit,” jelasnya.

Penderita DBD akan diketahui jika telah dilakukan pemeriksaan di laboratorium untuk melihat hasilnya.

Demam berdarah ini sebenarnya tidak selamanya di rawat di rumah sakit, tapi bisa juga di rumah sendiri. Asalkan demam bisa teratasi , minum tercukupi dan anak kelihatan aktif. Ada tiga jenis virus dengue pertama ringan, sedang dan berat.

Baca Juga :  Konsulat RI Tegaskan Pentingnya Dokumen Resmi bagi WNI di Malaysia

Untuk kasus DBD di Kabupaten Nunukan, provinsi Kalimantan Utara sebanyak 400 kasus, termasuk 2 orang meninggal dunia.(*)

Reporter: Darmawan

Editor::Ramli 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *